SLAWI, smpantura – Tahun Baru Imlek 2574 akan jatuh pada 22 Januari 2023. Menyambut tahun baru, sejumlah ritual telah dilaksanakan di Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi, Kabupaten Tegal. Salah satu yang dinantikan adalah penampilan liong dan barongsai, yang menjadi salah satu rangkaian ritual mengantar Dewa Dapur Tjauw Kun Kong ke langit.
Ritual itu dilaksanakan Sabtu (14/1) malam. Puluhan warga Slawi antusias menyaksikan penampilan liong dan barongsai di kelenteng yang usianya telah ratusan tahun itu. Warga Tionghoa dan pribumi tampak duduk berbaur di pelataran kelenteng menantikan penampilan liong dan barongsai yang hanya ditampilkan di momen-momen tertentu.
Bunyi tetabuhan membahana di area kelenteng mengiringi munculnya Liong. Liong yang dimainkan sejumlah pemuda ini tampak berputar-putar dan menari-nari mengikuti iringan tetabuhan. Selanjutnya giliran tiga barongsai , yang tampil tak kalah menarik. Barongsai berwarna merah, hitam dan kuning melakukan sejumlah atraksi. Seperti menaiki meja dan kursi dan melompat tinggi.
Sejumlah warga yang menonton tampak memberikan angpau ke mulut barongsai. Kesempatan itu juga dimanfaatkan warga untuk mengabadikan momen tersebut melalui kamera gawainya.
Sekretetaris Yayasan Adhi Dharma Slawi Jefri Purnomo yang juga Seksi Peribadatan Kelenteng Hok Ie Kiong menyampaikan penampilan liong dan barongsai merupakan salah satu ritual mengantarkan Dewa Dapur Tjauw Kun Kong yang akan naik ke surga untuk melaporkan kepada Tuhan tentang yang terjadi di dunia selama satu tahun. Upacara sembahyang mengantar Dewa Dapur dilakukan pada pukul 23.00.
Selanjutnya tanggal 24 Januari dilakukan sembahyang serupa menyambut kedatangan Dewa Dapur Tjauw Kun Kong.
Jefri mengatakan, menyambut Tahun Baru Imlek sejumlah ritual telah dilaksanakan di Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi. Diantaranya pemasangan ngo heng atau bendera lima warna yang mewakili lima unsur, tanah, kayu, air, logam dan api.
Selanjutnya pada Minggu (15/1) pagi dilakukan kegiatan bersih-bersih rupang dewa dan pusaka-pusakanya. Ritual berikutnya adalah sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek pada Sabtu (21/1) malam dan Senin (23/1) pukul 10.00 dengan sembahyang awal tahun.
Sementara itu, menyambut Cap Go Meh yang jatuh 15 hari setelah Imlek atau tanggal 6 Februari, akan digelar wisata kuliner budaya di Taman Rakyat Slawi (Trasa) selama enam hari. Untuk kegiatan tersebut, panitia menyiapkan 100 tenda. Kirab budaya juga akan dilaksanakan pada saat Cap Go Meh.
Jefri mengajak, Tahun Baru Imlek 2574/2023 ini dirayakan dengan penuh rasa syukur.Terlebih bangsa Indonesia dapat bangkit dan pulih setelah dua tahun didera pandemi Covid-19.
“Tahun ini kita lebih mensyukuri bisa sembut dari pandemi Covid-19. Ekonomi dan politik mulai stabil,”tuturnya saat ditemui di kantor yayasan Adhi Dharma Slawi, Sabtu (14/1) malam.
Jefri mengungkapkan, Imlek 2574 merupakan tahun kelinci air . Sesuai lambang kelinci yang lembut, halus tapi bergerak cepat, diharapkan ekonomi di Indonesia dan khususnya Kabupaten Tegal bisa lekas pulih. Adanya wisata kuliner budaya yang akan digelar di Trasa pun sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi.
Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada umat dan masyarakat pada umumnya untuk tetap menjaga kebhinnekaan, seperti tema yang diusung pada Tahun Baru Imlek 2574 ini yakni Harmoni dalam Kebhinnekaan.
“Kita punya sub tema, ini rumah kita, ini rumah bersama, siapapun boleh kesini.Kita utamakan kebhinnekaan dan toleransi,”ucapnya. (T04-Red)