“Siap Jadi Ujung Tombak dan Ujung Tombok”
SLAWI, smpantura – Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kabupaten Tegal menetapkan secara aklamasi, AKP (Purn) Ahmad Mujahid sebagai Ketua Umum Forki Kabupaten Tegal periode 2023-2027.
Ahmad Mujahid yang merupakan calon tunggal ini menggantikan Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Agus Salim yang tutup usia pada Mei 2022 silam.
Muscablub Forki Kabupaten Tegal diselenggarakan di Hotel Grand Dian Slawi, Sabtu (4/3) dihadiri peserta dari delapan perguruan karate-do yang ada di Kabupaten Tegal yakni Inkanas , Lemkari, Inkai ,Gojukai, Aski, Gabdika, Shindoka dan Gokasi.
Selain itu peninjau, antara lain Wakil Ketua Umum II Forki Jateng Adam Prabowo, Kabid Humas dan Media Forki Jateng I Nengah Segara Seni serta Sekretaris Umum KONI Kabupaten Tegal Abadi Pitoyo.
Karateker Ketua Umum Forki Kabupaten Tegal Khafid Khuzaeni menyampaikan, Muscablub ini sempat tertunda karena kesibukan membina atlet menghadapi Pra Porpov Jateng 2022 di Kudus, disamping mencari sosok calon ketua umum baru.
Menurut Khafid, dalam penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum Forki, hanya ada satu orang yang mendaftar yakni Ahmad Mujahid, sehingga karateka pemegang sabuk Dan II ini menjadi calon tunggal.
Selain menetapkan Ahmad Mujahid sebagai Ketua Umum Forki Kabupaten Tegal , dalam Muscablub juga dibentuk tim formatur yang berjumlah lima orang, yang selanjutnya akan menyusun kepengurusan untuk periode 2023-2027 selambat-lambatnya 30 hari setelah penetapan ketua umum.
Dipimpin Ahmad Mujahid, ke depan Forki Kabupaten Tegal diharapkan mampu menciptakan atlet berprestasi khususnya di ajang Porprov. Khafid Khuzaeni menyebutkan, dalam ajang Pra Porprov 2022 lalu, karateka Kabupaten Tegal gagal meraih medali.
Dalam pemaparan visi dan misi, Ahmad Mujahid mengatakan, dirinya memiliki visi mempunyai atlet berkualitas sebanyak mungkin di semua tingkatan dan kelas yang disiapkan untuk kejuaraan di tingkat provinsi. Selain itu akan membuat catatan prestasi atlet secara berkala.
“Penilaian tersebut akan diserahkan ke masing-masing ketua perguruan dan selanjutnya tim pelatih Forki akan mengecek catatan penilaian secara berkala tiga bulan sekali. Dan ini akan saya cek di lapangan tiap semester sehingga dibutuhkan pengurus yang solid dan berkredibilitas,”tuturnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, akan dibentuk kepengurusan yang bertanggungjawab sekaligus tim pelatih Forki Kabupaten Tegal. Forki juga akan merekrut atlet sebanyak mungkin sejak usai dini, yang akan diseleksi menjadi atlet Kata dan Kumite.
“Kami juga akan menyelenggarakan kejuaraan antar perguruan tingkat Kabupaten Tegal, mengirimkan wasit dan dewan juri setiap ada penataran di tingkat provinsi atau pusat, dan khusus atlet senior sabuk hitam harus bisa menjadi juri minimal tingkat Kabupaten Tegal,”tuturnya.
Ahmad Mujahid juga berencana menyelenggarakan kejuaraan setiap enam bulan sekali khusus kelas usia dini, pra pemula, pemula dan kadet.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Mujahid menyatakan, dirinya siap menjadi ujung tombak sekaligus ujung tombok dalam organisasi tersebut.
Komitmennya seperti menjawab apa yang disampaikan Wakil Ketua Umum II Forki Jateng Adam Prabowo. Dalam sambutannya, Adam mengatakan, pimpinan harus siap menjadi ujung tombak dan ujung tombok.
“Menjadi sosok pimpinan itu sangat berat, siap dengan anggaran atau sebagai ujung tombok dan mampu secara finansial , fisik dan intelektual,”tuturnya.
Adam menyebutkan, Forki sebagai organisasi prestasi maka harus bisa menghasilkan prestasi. Untuk itu dibutuhkan proses dari perguruan. Untuk mendapatkan prestasi yang optimal tentunya membutuhkan pendanaan. Selama ini Forki hanya tergantung pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Kepada pengurus Forki Kabupaten Tegal, Adam berpesan agar menyiapkan atlet, pelatih yang baik, dan wasit/juri.
“Tolong diciptakan orang-orang yang gila karate. Beri ruang anak-anak muda untuk siap tampil,”ungkapnya.
(T04-Red)