Batang  

Basuh Kaki Ibu, Tradisi Petugas Lapas Batang Diangkat Menjadi ASN

BASUH KAKI: Menjadi tradisi bagi petugas Lapas Kelas IIB Batang yang baru diangkat menjadi ASN untuk membasuh kaki kedua orang tua. Acara itu sebagai simbol rasa syukur sekaligus untuk selalu mengingat jasa dan berbakti kepada oramg tuanya.

BATANG, smpantura – Suasana haru menyelimuti aula Lembaga Pemasyarkatan (Lapas) Kelas IIB Batang, 14 petugas Lapas melakukan prosesi membasuh kaki orang tuanya.

Prosesi itu diinisiasi Kalapas, Rindra Wardhana, digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Allah dan tanda bakti kepada orang tua, karena perjuangan mereka diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Satu per satu mereka membasuh kaki orang tua secara bergantian. Isak tangis tak terbendung sambil menciumi putranya, orang tua memberikan semangat.

” Prosesi membasuh kaki ibu atau orang tua ini menjadi penting, karena pesan yang dibawa adalah untuk mengingatkan ke-14 ASN yang baru dilantik, bahwa kesuksesan mereka saat ini tidak terlepas dari keridhaan orang tua.Tanpa ridha kedua orang tua, mereka bukanlah siapa-siapa,”ujar Rindra.

Dia menuturkan isak tangis 14 ASN, itu sebagai pengingat jerih payah mereka ke depan, untuk kebanggaan orang tua dan keluarga.

” Oleh karena itu, setelah menjadi Abdi Negara jangan sampai berperilaku buruk” katanya, usai menyaksikan prosesi pembasuhan kaki orang tua 14 ASN Lapas, di Aula Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Selasa (21/3).

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan kepada senior mereka. Membasuh kedua kaki orang tua dipastikan, akan diagendakan rutin setiap tahunnya. Khususnya bagi petugas Lapas yang telah resmi menjadi ASN.

BACA JUGA :  Ganjar Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

“Manfaatnya, bisa jadi pengikat batin mereka, harus selalu bersykur dan mengaikat ridha Allah tergantung pada kedua orang tua. Begitu pula murka Allah tergantung pada kemurkaan orang tua,”tandasnya.

Salah satu ASN Lapas, usai mengikuti prosesi,  Ade mengungkapkan rasa harunya, karena berhasil mewujudkan harapan orang tua.

Harapannya selama menjalani karir sebagai ASN di lingkungan Lapas, kedua orang tua tetap sehat dan bisa mendampingi sehingga ada penyemangat hidup, hingga berhasil mewujudkan harapan dan cita-cita orang tua.

“Saya ingin membelikan kedua orang tua rumah yang layak, karena sejak saya lahir sampai sekarang kami tinggal di kontrakan. Semoga dimudahkan untuk membahagiakan kedua orang tua,” harapnya.

Lina, ibunda Ade mengungkapkan rasa harunya, ketika kedua kakinya dibasuh di hadapan tamu undangan.

” Seumur hidup belum pernah kaki saya dibasuh sama anak, jadi rasanya terharu saking terharunya saya sampai menangis, karena bersyukur. Semoga setelah diangkat jadi ASN, perkejaannya sukses dan bisa membelikan rumah karena selama bertahun-tahun tinggal di kontrakan yang sederhana.” (P02-Red)

error: