Slawi  

Branding Kuat, Nilai Tambah Produk Meningkat

SLAWI, smpantura – Direktorat Komunikasi Pemasaran Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengadakan Bimbingan Teknis Strategi Branding Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Digital di Hotel Grand Dian Slawi, Senin (3/4).

Bimtek diikuti sejumlah pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dan dibuka oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bidang   dan Kreativitas Kemenparekraf RI Restog Krisna Kusuma , Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni dan Wakil Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Ignasius Galih Sedayu.

Abdul Fikri Faqih di sela kegiatan menyampaikan pentingnya branding dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, sebagai penanda produk, merek/jenama membawa kualitas dan reputasi yang harus terus dikembangkan.

BACA JUGA :  Pasca Kenaikan BBM, Pengunjung Guci Turun 20 Persen

“Jenama/branding yang baik akan menjadikan produknya memenangkan hati pasar,”jelasnya.

Politikus asal Kabupaten Tegal ini menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif dalam menjalankan usahanya. Permodalan dan pemasaran menjadi tantangan yang seringkali dihadapi.

“Ketika mendapat banyak pesanan, pelaku ekonomi kreatif tidak tahu bahannya darimana, karena tidak memiliki agunan,”sebutnya.

Senada dengan Fikri, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf RI Restog Krisna Kusuma juga menekankan pentingnya branding suatu produk.

Kuatnya branding akan meningkatkan nilai tambah produk. “Karena kekuatan brand mencerminkan kualitas mutu, kualitas layanan, kualitas waktu penyampaian produk dan lain-lain pada customer maka nilai tambah dari produk itu akan lebih besar. Jadi kalau nanti bapak ibu punya produk makanan, baju, pastikan janji-janji itu harus dipenuhi,”tutur Restog.

error: