BREBES, smpantura – Bada Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes, menargetkan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang terkumpul dari masyarakat di tahun 2023 mencapai 6,5 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan dibanding dana ZIS yang terkumpul di tahun 2022, sebesar Rp 6,1 miliar. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi dan evaluasi Zakat, Infak dan Shadaqah bersama jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Brebes, di Pendopo Bupati Brebes Kamis (6/4).
Kegiatan itu dihadiri langsung Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin, SH, Ketua Baznas Kabupaten Brebes Abdul Haris, Kemenag Brebes dan perwakilan seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes, Camat se Kabupaten Brebes, Pengusaha serta Perbankan. Selama ini profesi yang rutin menyalurkan zakat 2,5% antara lain guru, TNI, POLRI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin berharap, ke depan para pengurus Baznas dapat lebih maksimal berupaya meningkatkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat. “Sehingga masyarakat lebih memilih Baznas sebagai lembaga yang dipilih untuk menyalurkan zakatnya kepada yang berhak,” ujarnya.
Ketua Baznas Kabupaten Brebes, Abdul Haris mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh lembaga instansi dan organisasi pemerintah daerah Kabupaten Brebes, Bank Jateng, Bank Syariah, Bank BRI, Bank Brebes, BSI dan Perumda Tirta Baribis dan Perusda Puspa Grafika percetakan yang telah membayarkan zakat dan infaqnya kepada Baznas Brebes. “Sehingga memberikan nilai manfaat pada para mustahik di Brebes,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, secara garis besar pengumpulan ZIS Baznas Kabupaten Brebes tahun 2022 sebesar Rp 6,1 M. Sedangkan target berdasarkan Rapat Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BAZNAS tahun 2022 sebesar Rp 5,4 M, sehingga terjadi Surplus. Namun demikian, hasil itu belum mencerminkan potensi ZIS Kabupaten Brebes yang secara neracaencapai Rp 12 miliar. “Target kami di tahun 2023, sesuai RKAT BAZNAS Kabupaten Brebes sebesar Rp 6,5 miliar,” terangnya.
Dari target itu, lanjut dia, akan digunakan dengan program dan anggaran di antaranya, program ekonomi, pendidikan, kesehatan, bantuan dakwah dan Advolasi, serta kemanusiaan. Di program ekonomi, anggaran aka digunakan untuk bantuan modal usaha Rp.453.400.500, dan bantuan pelatihan ekonomi produktif Rp.400.000.000. Sedangkan di program pendidikan disalurkan untuk bantuan langsung pendidikan Rp.373.750.000 dan bantuan sarana pendidikan Rp.350.000.000. Kemudian, di program kesehatan sasarannya untuk bantuan fasilitas program Stunting Rp.400.000.000, bantuan pengobatan non BPJS Rp.200.000.000, dan bantuan RSB Rp.800.000.000. Sementara untuk Dakwah dan Advokasi diokasikan bagi bantuan pembangunan masjid/musholla Rp 300.000.000, dan bantuan santunan Rp.120.000.000.
“Untuk program kemanusiaan, akan kami alokasikan bagi bantuan RTLH Rp.500.000.000, dan bantuan bencana alam Rp.370.000.000,” pungkasnya. (T07_red)