Brebes  

Fikri Faqih Dorong Generasi Muda Brebes Belajar dan Mengerti Literasi

BREBES, smpantura – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, mendorong generasi pemuda di Kabupaten Brebes, untuk belajar dan mengerti literasi dalam memahami bahasa daerah, bahasa indonesia dan bahasa sejak dini, secara komprehensif dan selaras.

Mengingat, dimasa yang akan datang, tantangan atau persaingan generasi muda dituntut, untuk terus melakukan pengembangan kesastraan dan kebahasaan.

“Kita di sini (Indonesia) diuntungkan dapat demografi, pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Sehingga generasi muda yang akan datang harus sejak dini mempersiapkan diri untuk menguasai literasi beberapa bahasa. Yakni, bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa daerah (lokal) hingga bahasa asing,” kata Abdul Fikri Faqih usai menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Ballroom Hotel Grand Dian Brebes, Senin (5/6).

Dihadapan ratusan generasi muda Brebes, dia mengatakan, untuk memahami literasi dapat dilakukan dengan kegemaran membaca sehingga pengetahuan generasi muda bertambah.

“Kepada generasi pemuda, mulailah gemar membaca sejak anak masih kecil karena membaca adalah jendela dunia dan akan membuka wawasan hingga membawa kita kepada keberhasilan kelak,” jelas politisi PKS ini.

Dia mengungkapkan, jika kemampuan literasi tidak sebatas bisa membaca, tetapi seseorang juga harus dapat memaknai bahan bacaan sehingga menjadi masukan positif baginya dan menginspirasi untuk kehidupannya sehari-hari.

“Kita bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melaksanakan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda ke seluruh penjuru pelosok. Dan juga, kita berkolaborasi dengan unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, guru, pelajar, mahasiswa, praktisi pendidikan, dosen, dan pegiat literasi,” paparnya.

BACA JUGA :  Infrastruktur Bantarkawung Memprihatinkan, AZ Muttaqin Siap Perjuangkan Aspirasi Warga

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Abdul Haq mengatakan, jika program sosialisasi pembinaan literasi generasi pemuda ini juga sebagai langkah awal untuk mewujudkan literasi kebahasaan dan kesastraan.

“Literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu upaya Badan Bahasa untuk menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang berbudaya literasi sejak dini,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pentingnya partisipasi publik dalam pembinaan literasi generasi muda dapat memastikan bahwa program ini tidak semata hanya milik pemerintah, tetapi masyarakat juga terlibat untuk memberi aspirasi terkait kebutuhan dan keinginan masyarakat.

“Partisipasi publik dalam literasi juga dapat membantu Badan Bahasa mengidentifikasi isu kebahasaan di masyarakat dan memastikan bahwa kebijakan yang disusun dapat berjalan dengan efektif serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah,” ungkapnya.

Ia menerangkan, jika literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu dari tiga fokus utama Badan Bahasa. Sedangkan tiga fokus utama, diantaranya, literasi kebahasaan dan kesastraan. Kemudian perlindungan Bahasa dan Sastra, serta internasionalisasi bahasa Indonesia.

“Pengembangan budaya literasi dilakukan melalui pendidikan yang terintegrasi mulai dari pendidikan non formal dalam keluarga, pendidikan formal di sekolah, maupun secara sosial di masyarakat,” ungkapnya.

Sedangkan program prioritas, lanjut dia, dibagi menjadi beberapa program kegiatan unggulan, salah satunya adalah program Pembinaan Literasi Generasi Muda.

“Tujuan program Pembinaan Literasi Generasi Muda ini adalah untuk menanamkan budaya literasi di kalangan generasi muda di Indonesia melalui aktivitas yang berkaitan dengan kebahasaan dan kesastraan,” pungkasnya. (T07-Red)

error: