Jawaban semua itu mengundang sorak sorai dan tepuk tangan bergemuruh dari seluruh mahasiswa yang hadir. Melihat hal itu, Ahmad Luthfi, Rektor Undip Prof Dr Suharnomo SE MSi dibuat tertawa karenanya.
Ahmad Luthfi menanggapi berbagai jawaban mahasiswa tersebut. Menurutnya, semua yang dikatakan benar, namun masih sebatas kulitnya Jawa Tengah.
“Adik-adik sekalian luar biasa, cuma itu baru kulitnya saja. Adik-adik sekalian tugasnya banyak. Jateng punya penduduk hampir 37 juta jiwa, kita punya desa/kelurahan sebanyak 8.726, dan 576 kecamatan. Semuanya punya kearifan lokal yang berbeda,” kata Ahmad Luthfi menanggapi jawaban mahasiswa.
Menurut Ahmad Luthfi, dalam membangun wilayah Jawa Tengah tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial. Semua harus bersama-sama. Begitu halnya dalam membangun Indonesia yang maju dan berkelanjutan.
“Di Jawa Tengah kita gandeng perguruan tinggi, sudah ada MoU dengan para rektor. Undip salah satunya, di mana terobosan yang sudah dimanfaatkan seperti desalinasi. KKN di perguruan tinggi juga kami arahkan untuk ikut membangun desa dengan KKN Tematik,” katanya.
Rektor Undip Prof Suharnomo berterima kasih karena Gubernur Ahmad Luthfi mau menyapa dan memberikan semangat kepada belasan ribu mahasiswa baru. Terlebih saat Gubernur menjelaskan tentang Jawa Tengah dengan tantangan ke depan untuk pembangunan.
“Mudah-mudahan dengan KKN Tematik lewat kerja sama dengan Pemprov Jateng, tidak hanya desalinasi dan hybrid sea wall, tetapi juga stunting masalah kesehatan dan lain sebagainya. Undip siap,” katanya.
Suharnomo menambahkan, Jawa Tengah menjadi prioritas karenanya Undip harus memberikan peran dalam pembangunan dan manfaat bagi masyarakat Jawa Tengah.