Setelah mendengarkan sejumlah tuntutan Formaddes dan dialog yang cukup panjang , Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan Pemkab Tegal siap memfasilitasi sesuai dengan kewenangan Pemkab Tegal, Pemerintah Desa dan Pemrov Jateng.
Umi mengakui bahwa saat ini petani di Kabupaten Tegal dan daerah lain kesulitan memenuhi kebutuhan pupuk, disamping harga eceran yang tinggi.
“Untuk pupuk bersubsidi , petani menerima pupuk tidak sesuai dengan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok), disamping itu juga kesulitan air di musim tanam, sehingga kami menghadirkan PI (Pupuk Indonesia) dan OPD terkait untuk dicarikan solusi. Alhamdulillah dari PI dan distributor yanghadir siap memfasilitasi ketika ada distributor nakal dan akan melakukan kontrol di lapangan,”jelas Umi.
Terkait kebutuhan air, DPU akan melakukan kunjungan untuk mencari solusi terbaik. Mengenai honor ulu-ulu, Umi menegaskan, melalui Dispermades akan mengumpulkan kepala desa di Pagerbarang.
“Sesungguhnya bisa diambil kebijakan melalui pemerintah desa, bisa diambilkan dari PADes, kalau peruntukan Dana Desa kan sudah ditentukan dari pusat,”tutur Umi.
Sementara itu, terkait dengan keinginan Formaddes agar Bumdes menjadi distributor pupuk, akan dibahas pada forum diskusi dengan camat dan kepala desa di Pagerbarang, karena semuanya butuh proses.
“Mengenai adanya gap (kesenjangan) antara alokasi pupuk bersubdisi untuk Kecamatan Pagerbarang dan pupuk yang sudah diterima petani, tetapi ketika melihat catatannya masih ada stok, hal inilah yang perlu diurai,”tegas Umi.
Terkait kesengang tersebut, AVP PT Pupuk Indonesia Jateng II Edy Ekandriya menyebutkan, terkait kebutuhan pupuk di tahun 2023, PT Pupuk Indonesia siap menyediakan alokasinya sesuai diperintahkan Kementan. Pupuk Indonesia akan melalui koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal dan KP3 (Komisi Pengawas Pupuk dan Pertisida) tingkat Kabupaten.