Slawi  

Aliansi Santri Alumni Bela Kyai dan Peduli Pesantren Kabupaten Tegal Laporkan Trans 7 Ke Polres Tegal

MELAPORKAN: Aliansi Santri Alumni Bela Kyai dan Peduli Pesantren Kabupaten Tegal melaporkan Trans 7 Ke Polres Tegal, Rabu (22/10/2025).

SLAWI, smpantura – Aliansi Santri Alumni Bela Kyai dan Peduli Pesantren Kabupaten Tegal melakukan aksi damai di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) , Rabu (22/10/2025).

Aksi diikuti sejumlah santri alumni dari berbagai Pondok Pesantren diantaranya Lirboyo, Ploso, Sarang, Tebu Ireng, Kaliwungu, Benda Al Hikmah dan Tegalrejo.

Aksi damai yang dilakukan merespon tayangan Xpose Uncensored edisi 13 Oktober 2025 yang dinilai melecehkan para kiai, pengasuh, dan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, di bawah asuhan KH M Anwar Manshur, serta mencederai martabat pesantren di Indonesia.

Mereka menilai tayangan salah satu stasiun televisi swasta nasional yang menampilkan penggambaran yang tidak proposional ,tendensius, dan menyesatkan mengenai kiai dan dunia pesantren yang berpotensi menimbulkan permusuhan, kebencian serta stigma negatif teehadap masyarakat berbasis agama khususnya kalangan santri dan Nahdlatul Ulama (NU)

BACA JUGA :  Diduga Hendak Tawuran, Belasan Pemuda Diamankan –Ditemukan Bawa Senjata Tajam 

Selain aksi damai, mereka juga melaporkan dugaan tindak pidana penyebaran kebencian oleh stasiun televisi swasta nasional ( Trans 7) ke Polres Tegal.

Laporan disampaikan Ketua Aliansi Santri Alumni Bela Kyai dan Peduli Pesantren Kabupaten Tegal Kyai Ahmad Dabbas Miftah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tegal. Ia didampingi Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) KH Samsul Arifin, Sekretaris FKPP KH Abdul Muksid, LBH Anshor Afan Wildan Arafat dan sejumlah santri.

“Kami datang kesini untuk melaporkan atau mengadukan tentang ujaran kebencian yang ditayangkan di media Trans7 pada tangal 13 Oktober 2025,” terang Kyai Ahmad Dabbas Miftah.

Mereka menuntut agar dilakukan proses hukum dan pencabutan perizinan penyiaran stasiun televisi tersebut.

error: