Brebes  

Anggaran Terbatas, Penanganan Bendung Rusak Berharap Bantuan DAK

BUMIAYU,smpantura– Sejumlah bendung pengairan di Kabupaten Brebes mengalami kerusakan.

Beberapa infrastruktur pertanian yang rusak itu tersebar di Kecamatan Bumiayu. Diantaranya Bendung Laban (Dukuhturi), Bendung Kedungdinding, Bendung Jembat (Pruwatan) dan Bendung Notog (Kalinusu)

Untuk menangani bendung rusak tersebut, pemkab Brebes mengusulkan anggaran ke pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).”Anggaran untuk penanganan bendung rusak sedang kita usulkan ke pusat melalui DAK,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDAPR), Abdul Majid, di Bumiayu, baru baru ini.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah petani di wilayah Bumiayu kecewa karena tahun 2023 ini tidak ada perbaikan bendung. Petani di Desa Dukuhturi misalnya, sudah dua tahun membiarkan lahan pertaniannya menganggur karena tak ada pasokan air.

BACA JUGA :  2.076 Formasi P3K Guru dan Nakes Dibuka Tahun Ini

Menurut Majid, pengusulan anggaran DAK ke pusat tersebut dilakukan karena anggaran daerah yang tak mencukupi. Penanganan satu unit bendung saja, membutuhkan anggaran Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar.”Seperti Bendung Laban, butuh anggaran sekitar lebih kurang Rp 5 miliar,” kata dia.

Pihaknya mengaku bisa memahami kekecewaan petani. Namun pemkab juga tidak berdiam diri seperti anggapan banyak pihak. Apalagi wilayah selatan Kabupaten Brebes merupakan daerah pertanian padi.”Kita sudah inventarisasi, kita terus berjuang mengusulkan anggaran,” ujarnya.

Majid menambahkan, infrastruktur pertanian yang ditangani tahun ini adalah Bendung Kembang di Kecamatan Sirampog.”Anggarannya lebih kurang Rp 3 miliar,” katanya. (T06-red)

error: