Antar Penumpang Dihadang Kuntilanak & Keranda Terbang

Kisah Horor Penarik Becak Malam (1)

Mas Gugah kemudian bergegas menarik jok becaknya dan melaju pulang, hingga akhirnya sampai ke rumahnya di Brebes. Mas Gugah baru sadar ketika sampai di rumah, dimana ada kebiasaan para tukang becak, saat becak tidak membawa penumpang di malam hari, maka joknya harus ditarik. Tujuannya agar becak tanpa penumpang ini tidak dinaiki mahluk tak kasap mata yang akan mengganggu.

Usai kejadian ini, Mas Gugah kembali beraktifitas seperti biasa sebagai penarik becak malam. Hampir sekitar dua bulan, aktivitas Mas Gugah berjalan normal. Ia seperti biasa menunggu penumpang di depan Kantor Pos Brebes, di tepi jalur Pantura.

Di suatu malam, sekitar pukul 24.00 WIB, saat Mas Gugah kembali mangkal menunggu penumpang. Tak lama, ia mendapat penumpang yang baru pulang dari Jakarta, dan minta di antar ke Desa Pemaron, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Setelah kesepakatan harga dicapai, mereka pun berangkat. Becaknya dikayuh, menyusuri gelapnya malam. Selama perjalanan mengantar penumpangnya ini, Mas Gugah tidak mengalami hal-hal aneh. Namun saat perjalanan pulang ini, ia mendapat gangguan.

BACA JUGA :  Kisah Mistis Penjaga Malam Kantor Angker di Brebes

Saat pulang ini, Mas Gugah memilih melalui jalur alternatif melintasi Desa Wangandalem. Jalur alternatif dipilih, karena jalur utama Brebes-Jatibarang sedang mengalami perbaikan dan kondisi rusak parah.

Awal perjalanan pulang, tidak ada kendala apa pun. Namun saat melintas di wilayah Desa Wangandalem dan hendak melintasi pemakaman umum desa setempat, tepatnya di jalan berbelok, Mas Gugah berpapasan dengan seorang kakek yang mengenakan topi petani. Melihat itu, Mas Gugah berhenti dan menyapanya, tetapi tidak dijawab.

error: