BREBES, smpantura – APBD Kabupaten Brebes disahkan DPRD melalui rapat paripurna senilai Rp 3.187.048.134.894, Selasa (22/11/2022). Pengesahan itu rapat ditandai dengan penetapan Raperda APBD tahun 2023 menjadi Perda APBD Tahun 2023.
Paripurna penetapan APBD itu, dipimpin Ketua DPRD Brebes Moh Taufiq, yang didampingi Wakil Ketua DPRD Teguh Wahid dan Wurja. Hadir dalam rapat paripurna tersebut, Bupati Brebes Idza Priyanti, perwakilan Forkompinda dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah.
Sekretaris DPRD Kabupaten Brebes, Komar dalam laporannya menyampaikan, dari total APBD Tahun 2023 yang ditetapkan terbagi menjadi dua. Yakni,
Pendapatan Daerah sebesar Rp 3.024.875.744.487 meliputi Pendapatan Asli Daerah Rp 475.833.194.873. Kemudian, Pendapatan Transfer Rp 2.535.542.549.614 lain lain pendapatan daerah yang sah Rp 13,5 miliar.
“Belanja APBD 2023, mencapai Rp 3.161.048.134.894. Rinciannya, Belanja Operasional Rp 2.245.446.523.696, Belanja Modal Rp 406.558.014.245, Belanja Tak Terduga Rp 8 miliar, Belanja Transfer Rp 501.043.596.953,” ungkapnya dalam rapat paripurna.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam Perda APBD TA 2023 itu, terdapat Defisit sebesar Rp 136.172.390.407. Kemudian, Pembiayaan meliputi Penerimaan Pembiayaan Rp 162.172.390.407, pengeluaran pembiayaan Rp 26 Miliar. Sehingga, Pembiayaan Netto Rp 136.172.390.407 dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Daerah Tahun Berkenaan total nihil. “Dengan begitu, APBD Pemkab Brebes Tahun Anggaran 2023 disepakati senilai Rp 3.187.048.134.894,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Brebes, Idza Priyanti dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyampaikan banyak terima kasih dan permohonan maaf. Sebab, selama 10 tahun menjabat sebagai kepala daerah DPRD Brebes sudah banyak bersinergi dalam bekerja. Khususnya, menghadapi berbagai dinamika yang akhirnya bisa diselesaikan dengan solutif. Bahkan, pihaknya berharap program membangun Kabupaten Brebes harus terus dilanjutkan.
“Secara pribadi, kami sangat berterima kasih dan memohon maaf. Terutama, jika selama menjabat masih banyak kekurangan. Tentunya, dengan kolaborasi yang baik akan lebih saling melengkapi pembangunan daerah,” ucapnya. (T07_red)
