BREBES, smpantura – Ratusan warga di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, terpaksa mengungsi di sejumlah masjid dan musala setempat, Rabu malam (4/1/2023). Mereka mengungsi menyusul banjir yang menerjang sejumlah desa di wilayah tersebut.
Data Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Brebes menyebutkan, hingga saat ini tercatat 202 jiwa mengungsi di masjid dan musala. Rinciannya, sebanyak 52 jiwa mengungsi di Masjid Jami Al Ittihad Jatibarang, 100 jiwa di Masjid Desa Kemiriamba dan 50 jiwa di musala Desa Kemiriamba Kecamatan Jatibarang.
Para pengungsi mayoritas berasal dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak. Mereka memilih mengungsi karena rumahnya terendam banjir dengan ketinggian di atas satu meter.
“Dari data yang kami himpun, akibat banjir di Jatibarang ini ada 202 jiwa yang mengungsi. Mereka tersebar di dua masjid dan satu musala,” ungkap Ketua PMI Kabupaten Brebes, Wahidin Soedja, Kamis dini hari (5/1/2023) melalui pesan WA.
Dia mengatakan, atas kondisi tersebut, PMI Brebes langsung melakukan reaksi cepat tanggap darurat. Yakni, dengan menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan lain yang dibutuhkan pengungsi. Di antaranya, selimut dan tikar. “Personel PMI sudah bergerak melakukan tanggap darurat. Besok, kami akan membuka dapur umum untuk pengungsi dan masyarakat terdampak banjir ini,” terangnya.
Seperti.diberitakan sebelumnya, ratusan rumah dan bangunan fasilitas umum serta tempat ibadah di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, diterjang banjir, Rabu sore (4/1/2023). Ini terjadi menyusul hujan lebat yang menyebabkan Sungai Cibiyuk meluap.
Banjir mulai menggenangi pemukiman penduduk di wilayah tersebut, sekitar pukul 16.00. Selain rumah warga, sebuah masjid juga ikut kebanjiran.
Sekertaris Camat Jatibarang, Eko Setyawan mengatakan, dari data yang dihimpun jajarannya, ada enam desa yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Cibiyuk. Yakni, Desa Jatibarang Kidul, Jatibarang Lor, Kemiriamba, Klikiran, Tegalwulung dan Desa Karanglo. (T07_red)
Baca Juga