“Saya mengajak kepala perangkat daerah dan pimpinan BUMD meningkatkan partisipasinya dalam pengumpulan zakat, infak dan sedekah dari karyawannya melalui Baznas. Saya yakin, dengan komitmen dan kerja sama yang baik dari semua pihak, potensi zakat, infak dan sedekah dari kawan-kawan ASN dan karyawan BUMD akan lebih optimal untuk membantu masyarakat kita yang membutuhkan uluran tangan,” ucap Basit.
Baznas Kabupaten Tegal juga diminta terus meningkatkan kinerja pelayanan dan pengelolaan ZIS melalui inovasi dan implementasi program kreatif untuk meningkatkan minat masyarakat membayarkan dana ZIS melalui lembaga mitra pemerintah daerah ini.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi menjabarkan berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan seperti penyaluran bantuan kepada mustahik berupa program kemanusiaan senilai Rp1,57 miliar atau 27 persen, pendidikan Rp1,43 miliar atau 25 persen, kesehatan Rp305 juta atau 5,3 persen, dakwah Islam Rp859 juta atau 14,9 persen serta bantuan ekonomi Rp909 juta atau 15,8 persen.
Terkait perolehan zakat, dirinya memandang masih banyak potensi yang belum tergali maksimal. Dicontohkan, potensi perolehan zakat dari ASN Pemkab Tegal Kabupaten Tegal bisa mencapai Rp18,5 milar setiap tahunnya namun baru tergali sekitar Rp3,4 miliar atau 18,38 persennya saja. Meski demikian, dari sisi tata kelola keuangan dan manajemen pelaksanaan program Baznas Kabupaten Tegal termasuk kategori terbaik, tidak hanya di lingkup Jawa tengah tapi juga di tingkat nasional sebagai Baznas terbaik di Indoneisia.
Rofiqi menerangkan, bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pengelolaan ZIS Baznas Kabupaten Tegal dapat diakses melalui laman kabtegal.baznas.go.id. Sementara laporan pengumpulan dan penyaluran ZIS-nya dapat akses melalui tautan bit.ly/baznaskeu. (T04-Red)