Candi Batur sendiri berada di tanah desa seluas tiga hektar. Sekarang terus dikembangkan dengan mendapatkan bantuan dari lembaga wisata Carventer. Meski bernama Candi Batur namun di area ini tidaklah terdapat bangunan candi, hanya ada petilasan-petilasan saja. Candi Batur ini dalam situs Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabuapten Pemalang dahulunya adalah tempat ndelik (persembunyian) kerabat Mataram Patih Citra Wirya dan Kyai Mpu Brama Kendali yang merupakan nenek moyang masyarakat Desa Bulakan.
Sementara untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan menurut Kades pengelolaan akan ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan tradisi yang sebelumnya sudah ada akan dipertahankan yaitu tradisi sedekah tuk dan ruwat bumi yang biasa dilaksanakan pada tanggal 1 Muharam.
Sedekah tuk ini dilakukan dengan memotong kambing dan menanam kepalannya di sekitar tuk sementara dagingnya dimasak untuk dimakan beramai-ramai penduduk desa. Pada saat itu juga digelar festival budaya dan pertunjukan wayang.
Ke depan lanjut Kades akan dibangun joging track dan pemasangan paving di halaman parkir. Harapannya penataan tersebut akan membuat betah pengunjung dalam bercengekrama dengan Jabrik dan kawan-kawan. Kemudian joging track akan mengarahkan pengunjung ke tuk sehingga mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Selanjutnya pengunjung yang datang akan diminta mengenakan pakaian adat khas Bulakan.(T09_red)


