Bijak dalam Menggunakan Uang di Akhir Tahun

Bulan Desember merupakan waktu di mana perusahaan barang dan jasa berusaha memaksimalkan kinerja penjualan komoditas barang dagangannya. Agenda di bulan Desember merupakan waktu di mana faktor psikologi akhir tahun dapat ‘dimainkan’ oleh perusahaan.

Biasanya, di bulan Desember banyak perusahaan yang melakukan strategi marketing dengan memunculkan diskon besar-besaran yang mana dimungkinkan sebenarnya tidak ada diskon pada penjualan tersebut, dalam artian harga barang tidak berubah.

Faktor psikologi yang dapat terjadi di bulan Desember yaitu ketika kita berkunjung atau berlibur pada tempat tertentu, kemudian berbelanja, namun tidak lagi memikirkan dan mempertimbagkan pengeluaran yang dilakukan.

Momen yang menjadi pemantik terjadinya permainan psikologi yaitu pada perayaan Natal dan Tahun Baru, yang mana kedua agenda tersebut adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga maupun sahabat.

BACA JUGA :  Mematahkan Stigma Teknik Mesin Hanya Dihuni Oleh Lelaki Bergelopot Oli

Menurut BPS tingkat perdagangan untuk transaksi non migas di Indonesia cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BI peningkatan kinerja penjualan pada desember 2021 didorong oleh permintaan yang terjadi selama hari besar keagamaan yaitu Natal dan libur akhir tahun.

Pertumbuhan penjualan yang terjadi dari bulan November hingga Desember 2021 yaitu sebesar 3,0 persen. Peningkatan penjualan tersebut terjadi pada sektor sandang, barang budaya, dan rekreasi.

Konsumerisme yang kita lakukan di akhir tahun menjadi overspending. Pertama, takut ketinggalan atas diskon yang ada. Kedua, takut disebut sombong ketika tidak memberikan bingkisan. Terakhir, adanya resolusi atas capaian kepemilikan suatu barang.

error: