Semetara itu, Kepala Desa Pagerbarang Komariyanto mengatakan ,pasca bencana pihak desa dibantu relawan dan warga langsung membersihkan pohon yang tumbang. Menurutnya dari 140 rumah warga yang rusak, ada delapan yang rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.Sementara untuk gedung atau kantor yang terdampak antara lain aula kecamatan, kantir Balai Penyuluh Pertanian,Polsek, SD Pangerbarang 01, SMA 1 Pagerbarang, Alfamart dan Pasar Ketembreng.
“Pasar Ketembreng sudah selesai dibangun dan belum diresmikan dan digunakan pedagang,” terangnya.
Menurutya Pasar Ketembreng dibangun menggunakan dana desa tahun 2022 dengan nilai lebih dari Rp 300 juta. Dari pantauan di lapangan, pasar yang dibangun pada bulan Mei 2022 memiliki empat los bangunan yang dapat menampung 100 pedagang. Karena tersapu angin, semua bangunan menggunaan konstruksi baja ringan itu ambruk.
Dalam kejadian puting beliung tidak ada korban jiwa. Kendati demikin, warga mengaku ketakutan saat terjadi puting beliung.Susi Susanti (36) pedagang minuman dan makanan kecil yang berjualan di sekitar Pasar Ketembreng mengaku sempat bersembunyi di bawah tower Pamsimas.
” Saat kejadian saya sedang menggoreng corndog. Mendadak angin kencabg, barang dagangan, bahan baku membuat seblak dan tutup blender diterbangkan angin,”sebutnya.
Semetara Eri (60) mengaku ketakutan saat terjadi hujan dan angin. ” Semuanya terlihat putih. Saya takut sampai kencing di celana,” tuturnya.Selain pasar, kerusakan parah dialami SMA 1 Pagerbarang. Bangunan yang rusak antara lain di ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang tamu, mushola. Plafon ruangan tersebut jebol.