• Kelompok kesehatan penyumbang terbesar
TEGAL, smpantura – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Maret secara year on year di Kota Tegal, mencapai 3,41 persen. Sedangkan tingkat inflasi month to month dan tingkat inflasi year to date Kota Tegal bulan Maret 2024 masing-masing sebesar 0,67 persen dan 1,51 persen.
Kepala BPS Kota Tegal, Eman Sulaeman mengatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh dari sebelas indeks kelompok pengeluaran.
Dimulai dari kelompok kesehatan sebesar 8,94 persen, disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,71 persen, kelompok pendidikan sebesar 4,46 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,60 persen, serta lainnya.
“Bulan Maret kemarin terjadi inflasi 3,14 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 103,33 pada Maret 2023 menjadi 106,85 pada Maret 2024,” jelasnya.
Menurut Eman, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024, di antaranya adalah beras, tarif rumah sakit, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), uang kuliah akademi perguruan tinggi, cabai merah, emas perhiasan, bawang putih, telur ayam ras, gula pasir, uang sekolah SD (Sekolah Dasar), mobil, tomat, minyak goreng dan dokter umum, kue basah, kopi bubuk, pecel, sate dan sepeda motor.
Lebih lanjut dijelaskan Eman, kelompok kesehatan cenderung mengalami kenaikan indeks dari 101,50 pada Maret 2023 menjadi 110,57 pada Maret 2024 atau mengalami inflasi sebesar 8,94 persen.
Hal itu disebabkan empat sub kelompok yang mengalami inflasi, meliputi sub kelompok jasa rawat inap sebesar 27,13 persen, tarif rumah sakit sebesar 0,25 persen, tarif dokter umum sebesar 0,04 persen, tarif dokter spesialis sebesar 0,02 persen dan obat gosok sebesar 0,01 persen.
Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi y-on-y terendah yaitu subkelompok jasa kesehatan lainnya sebesar 0,42 persen. (T03-Red)