TEGAL, smpantura – Bonus demografi Indonesia yang hampir 60 persen jumlah penduduknya dari kalangan anak muda, diminta untuk ikut membantu pemerintah. Terutama, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengajak para pemuda untuk turut ambil bagian membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata salah satu tokoh pemuda Tegal, Mohammad Yamin atau yang akrab disapa Bung Yamin, Sabtu (10/2/2024).
Menurut Bung Yamin, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai keberhasilan dan kemajuan yang berkelanjutan.
“Melalui inovasi, inklusi, partisipasi, dan pembentukan nilai-nilai positif, pemuda dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih maju dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya,” terangnya.
Bung Yamin mengatakan, dirinya berkomitmen akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama nelayan dan petani di wilayah Tegal dan Brebes. Harapannya, kata dia, hasil panen petani berlimpah dan nelayan bisa menjual hasil tangkapan ikannya lebih mendapatkan keuntungan.
“Dengan tanah yang subur dan lahan yang luas, saya yakin para petani di Tegal dan Brebes dapat diangkat derajatnya menjadi kelompok yang sejahtera. Kemudian, peduli terhadap para nelayan dan membangkitkan sektor perikanan jadi motivasi saya untuk membantu masyarakat pesisir itu agar bisa bertahan hidup dan terus menjaga budaya leluhur dengan mencari dan membudidayakan ikan untuk penghidupan berkelanjutan,” ujar putra Fuad Bawazier, mantan Menteri Keungan era Presiden Soeharto itu.
Selain itu, kata Bung Yamin, dirinya juga mengaku peduli terhadap kesejahteraan pelaku UMKM. Menurutnya, dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat ini permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM yakni kurangnya inovasi produk.
Dirinya berpendapat, untuk mengatasi persoalan tersebut yakni perlu dilakukan dengan strategi yang tepat.
“Salah satu akar permasalahan UMKM terletak pada kurangnya inovasi dalam produk yang dihasilkan,” ujarnya.
Dalam pandangannya, lanjut dia, UMKM sering kali mengalami stagnasi kreativitas dan kurangnya penyesuaian dengan tren pasar. Oleh karena itu, solusinya adalah memotivasi pelaku UMKM untuk berinovasi.
“Dan hal yang terpenting adalah perlu adanya pendampingan untuk UMKM. Pendampingan harus dilakukan secara ketat dan ada evaluasi secara periodik. Dengan demikian angka kegagalan usaha dapat diminimalisir,” imbuhnya.
Disinggung soal masih banyaknya angka pengangguran, Pria lulusan Master of Science dari Amerika Serikat ini, menyampaikan bahwa hal ini perlu segera diatasi. Pasalnya, jika masalah ini dibiarkan maka akan menimbulkan problem sosial.
Ditambahkan, mayoritas pengangguran adalah anak-anak muda berusia produktif. Oleh karena itu, jika dimanage secara baik, maka akan memberikan multiplyer effect terhadap ekonomi.
“Anak-anak muda ini perlu difasilitasi dengan pelatihan keterampilan sesuai minat mereka. Melalui pelatihan tersebut, mereka mempunyai skill untuk kemudian bisa membuka usaha sendiri,” pungkasnya. (T05_Red)
Baca Juga