SLAWI, smpantura – Bupati Tegal, Umi Azizah, meluncurkan aplikasi Sibakti atau Aplikasi Sistem Bangun Karakter Terintegrasi, di Galeri Seni Dinas Didikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Rabu (12/7).
Aplikasi pengawasan dan penguatan pendidikan karakter, berbasis digital ini dapat digunakan diakses melalui www. sibakti.co.id.
Pembuatan aplikasi tersebut, diinisiasi oleh Ketua, Akhmad Was’ari, yang saat itu menjabat, sebagai Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal.
Pembuatan aplikasi ini, kata Akhmad Was’ari, dilatarbelakangi oleh maraknya kenakalan remaja, di Kabupaten Tegal, seperti tawuran antar pelajar dan perang sarung, yang mengakibatkan jatuh korban jiwa, diantaranya dua meninggal dunia.
“Dinas Dikbud, waktu itu sudah melakukan tindakan memberi pembinaan, FGD dengan berbagai sumber dan surat edaran. Nampaknya, hasilnya kurang maksimal. Kami juga melakukan kerjasama, dengan TNI dan Polri untuk patroli,” jelas Was’ari.
Was’ari menyebutkan, Dinas Dikbud bahkan pernah didemo, akibat terjadinya kasus tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar meninggal. Hingga akhirnya muncul kesepakatan, bagaimana guru, murid, wali murid dan masyarakat, terlibat dalam mengatasi persoalan tawuran.
Selanjutnya, sebagai bentuk ikhtiar mengatasi permasalahan tersebut, Dinas DIkbud mencari tim ahli IT, yang bisa mengemas sebuah aplikasi, sehingga keberadaan anak terpantau oleh guru, tetapi juga wali murid. Was’ari menyebutkan, aplikasi ini dihibahkan oleh perancang aplikasi Sibakti, Rois.
“Dibuatnya aplikasi ini untuk membendung kenakalan pelajar, tawuran pelajar dan perang sarung. Salah satunya meningkatkan komunikasi. Apa yang dilakukan peserta didik bisa diketahui oleh masyarakat, guru dan orang tua,”jelas Was’ari.
Diharapkan aplikasi ini, mendukung pembentukan karakter baik dan terciptanya pelajar Pancasila, sehingga semua satuan pendidikan, diminta menggunakan aplikasi tersebut.
“Sehebat apapun tidak akan memiliki makna, manakala hanya sebatas dilaunching dan selesai, maka saya mohon seluruh satuan pendidikan harus komitmen menggunakan aplikasi ini,” imbuh Was’ari.
Bupati Tegal, Umi Azizah menyambut baik, penggunaan aplikasi ini, dalam membangun sistem pemantauan hasil belajar peserta didik, dengan melibatkan peran multipihak.
Aplikasi Sibakti ini, merupakan bagian dari upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, meramu dan memadukan intelegensia serta karakter secara tepat, agar terbangun sistem pendidikan dengan karakter, yang mengakar pada nilai-nilai kehidupan bangsa.
Umi menegaskan, pendidikan karakter sangat dibutuhkan, untuk menjawab kebutuhan penguatan karakter anak bangsa, agar menjadi sumber daya manusia yang unggul serta mumpuni, bagi negeri dan dunia global.
Dan ini sudah jauh-jauh dekade dipraktikkan, oleh negara-negara maju, sehingga mereka memiliki tata kehidupan, yang lebih baik di banyak hal, lebih humanis, tertib dan disiplin.
Ditambahkan Umi, pendidikan karakter ini sudah seharusnya sudah diperoleh, dipraktikkan sejak dini yang disesuaikan dengan kondisi kekinian, untuk menjawab tantangan kehidupan sosial, di masa kini dan masa depan. Jika di lingkungan pendidikan formal, maka pendidikan karakter ini harus sudah diberikan sejak pendidikan dasar.
“Maka, saya berharap, aplikasi Sibakti ini harus jalan dan berkelanjutan. Tidak hanya berhenti sebatas formalitas atau berjalan karena adanya paksaan ke peserta didik, ke stakeholders lainnya tanpa mau menerima kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan sistem ke depan,” sebut Umi pada acara yang dihadiri Kiai Chambali Utsman , Kapolsek Slawi, ketua FKUB, Ketua MKKS SMA, SMK dan SMP serta jajaran Dinas Dikbud.
Umi menambahkan, implementasi aplikasi Sibakti harus didukung oleh infrastruktur teknologi yang baik, SDM digital yang mumpuni, tata kelola sistemnya yang baik, hingga cara penyampaiannya melalui platform ini yang juga harus kekinian, disamping perlunya memasukkan kemungkinan-kemungkinan yang semakin luas dalam hal komunikasi dan interaksinya ke depan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Dikbud Fakihurrokhim menyampaikan, tujuan dibuatnya aplikasi Sibakti ini, untuk menciptakan sebuah lingkungan yang baik, perhatian terhadap tumbuh kembang peserta didik, sehingga mencegah pelajar melakukan kenakalan remaja, pada usia produktif.
Selain itu, menciptakan ekosistem sekolah yang nyaman, dan memiliki suri tauladan, seperti orangtua yang hebat, dan orangtua yang proaktif, memantau tumbuh kembang anak. (T04-Red)