TEGAL, smpantura – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal mencatat, terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,62 di Kota Bahari. Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,27 persen, disusul Kota Tegal sebesar 0,26 persen, Kota Purwokerto sebesar 0,21 persen, Kota Semarang sebesar 0,17 persen, Kota Surakarta sebesar 0,16 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,12 persen.
Kepala BPS Kota Tegal, Eman Sulaeman mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Tegal, umumnya disebabkan kenaikan nilai indeks yang cukup signifikan pada empat kelompok pengeluaran.
“Kenaikan nilai indeks itu terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya serta kelompok kesehatan,” ujar Eman dalam rilis inflasi Oktober di Ruang Rapat Lantai 1 Setda Kota Tegal, Rabu (1/11/2023).
Dijelaskan lebih lanjut dia, penyumbang utama inflasi Kota Tegal pada bulan Oktober 2023 yakni naiknya harga cabai merah sebesar 0,0949 persen dengan inflasi 19,43 persen.
Disusul kemudian naiknya beras sebesar 0,0838 persen dengan inflasi 1,35 persen, bensin sebesar 0,0444 persen dengan inflasi 1,18 persen, cabai rawit sebesar 0,0378 persen dengan inflasi 47,72 persen dan gula pasir sebesar 0,0210 persen dengan inflasi 2,92 persen.
“Dari hasil pantauan Oktober 2023, Kota Tegal mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 117,62, lebih rendah dari bulan September sebesar 0,41 persen dengan IHK 117,32,” tukasnya. (T03_red)