Selain open turnamen, kata Heri, kompetisi resmi PSSI baik tingkat kabupaten dan provinsi juga terkena imbas tragedi Kanjuruhan tersebut. Kompetisi Liga 3 Jateng yang saat ini tengah berlangsung, dimana Persab Brebes masuk dalam Grup A, juga dihentikan sementara. Hal itu sesuai surat resmi dari Asprov PSSI Jateng. Bahkan, dua gelaran Liga Seng di Brebes yang hanya menyisakan empat pertandingan terakhir juga tetap harus dihentikan. “Karena itu, kami dalam rakor berharap ada solusi terbaik terkait open turnamen ini,” jelasnya.
Sekda Brebes, Djoko Gunawan mengatakan, rakor yang melibatkan Pemkab, Polrestelah, KONI dan askab PSSI dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dalam menentukan langkah ke depan. Bahkan, dalam rakor juga telah membentuk tim kecil untuk menyikapi open turnamen tersebut. Sehingga diperoleh konsep atau rumusan agar kedepannya open turnamen bisa tetap dilaksanakan dalam satu wadah. “Kedepannya kami harapkan open turnamen atau tarkam ini ada satu wadah, baik itu bentuknya liga atau yang lain. Sehingga, kegiatan ini secara pengamanannya juga lebih
mudah,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Brebes, AKBP Faisal Febianto mengatakan, dalam rakor tersebut pihaknya bersama Pemkab Brebes, KONI dan PSSI bersama-sama memikirkan kedepannya agar ada satu wadah untuk gelaran open turnamen. Artinya, open turnamen yang biasa dilaksanakan di beberapa wilayah akan dijadikan satu. Sehingga pengamanan yang diberikan baik dari Polri maupun TNI lebih mudah. “Kalau untuk sementara waktu ini kan sudah jelas, semua kegiatan sepakbola sementara dihentikan. Termasuk, untuk open turnamen yang sedang berjalan. Itu kan masuk kegiatan sepakbola. Ini sesuai instruksi dari pimpinan kami,” pungkasnya. (T07_red)