Komunikasi sangat penting untuk memahami bentuk pesan yang ingin disampaikan, sehingga desainer akan dengan mudah “mengendalikan” pengguna atau target sasaran.
Serta kata “Visual” muncul karena melihat, membaca, dan merespon melalui estetika visual dalam menyampaikan pesan yang persuasif, komunikatif-informatif secara teknis dan filosofis sehingga lebih cepat dan mudah untuk dipahami.
Sebagai salah satu cabang ilmu dari seni terapan, keilmuan DKV dalam pengertian modern dapat dipahami sebagai upaya pemecahan masalah melalui desain yang dihasilkan dari rasionalitas dan dilandasi pengetahuan yakni mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual, mulai dari menemukan dan mengenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif berdasarkan karakteristik target sasaran sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis dan komunikatif.
DKV di masa depan hadir sebagai penanda zaman, senantiasa tidak bisa lepas dari multi disiplin ilmu sebagai produk budaya yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, dalam implementasinya mampu mempengaruhi kultural dan moral masyarakat.
Salah satu contoh di era disrupsi saat ini, munculnya perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu solusi dari pemecahan masalah komunikasi visual.
Penerapan ilmu DKV dengan AI saat ini belum bisa menggantikan daya kreativitas manusia seutuhnya karena AI hanyalah sebuah alat dengan teknologi canggih yang berfungsi untuk mempercepat proses kreatif melalui penciptaan otomatis dengan menghasilkan beberapa varian desain serta AI juga dapat membantu desainer untuk optimasi proses produksi.