Sementara itu,berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 ,dilaporkan kasus stunting di Kabupaten Tegal sebanyak 28 persen. Secara nasional, pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Tahun 2022 hasil SSGI Kabupaten Tegal sudah di angka 21 persen,”kata Ruszaeni.
Subkoordinator Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Slamet mengatakan, upaya-upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi , bisa dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan kapasitas kader.
Kegiatan tersebut, kata Slamet, diikuti 87 kader kesehatan( kader PKK/Posyandu) dari 29 Puskesmas di Kabupaten Tegal. Peserta didampingi pendamping yang terdiri atas satu orang petugas Promkes dan satu orang bidan.
Dalam jamboree tersebut diadakan lomba antar kader. Selain tes tertulis juga diadakan tes unjuk kerja yang diikuti 10 tim peserta dengan nilai tes tertulis tertinggi . Peserta bermain peran dan melakukan penyuluhan sesuai subtema yang diperoleh.
Dalam lomba tersebut, juara 1 sampai 3 mendapat hadiah masing-masing sebesar Rp 3 juta, Rp 2,5 juta dan Rp 2 juta .Kemudian juara harapan 1 sampai 3 berturut-turut mendapat hadiah sebesar Rp 1 juta, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu. (T04-Red)