SLAWI, smpantura – Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal menggelar Jambore Kader Kesehatan tingkat Kabupaten Tegal di Aula Gedung PMI Kabupaten Tegal, Rabu (19/10). Acara ini merupakan salah satu rangkaian perjngatan Hari Kesehatan Nasional ke 58.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, dan diikuti kader PKK/kader Posyandu, petugas promosi Kesehatan Puskesmas dan bidan koordinator tiap Puskesmas.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam suasana gembira dan menyenangkan dalam kebersamaan.
Dalam sambutannya, Ruszaeni menyampaikan, jambore kader kesehatan merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi kader kesehatan dan salah satu wadah pendidikan informal untuk peningkatan kapasitas dan pengetahuan kesehatan bagi kader kesehatan.
“Diharapkan jambore kesehatan dapat mengembangkan potensi diri para kader kesehatan sehingga dapat menjadi motivator dan agen perubahan baik di lingkungan desa maupun masyarakat dari desa lainnya,”ungkap Ruszaeni.
Dalam kesempatan tersebut, Ruszaeni menjelaskan ada empat isu strategis yang menjadi skala prioritas untuk ditangani, yakni angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), stunting, penyakit tidak menular (PTM) dan Tuberkulosis.
“Ada empat isu strategis, dan yang sedang tren saat ini adalah kematian ibu dan bayi serta stunting. Keduanya saling terkait, ada kaitannya dengan gizi ,”jelasnya.
Ruszaeni menuturkan, di Kabupaten Tegal pada tahun 2021, angka kematian neonatal dilaporkan sebanyak 154 kematian . Angka kematian bayi (AKB) sebanyak 129 kematian , angka kematian balita sebanyak 140 kematian. Untuk target SDGs pada tahun 2030, AKB sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup.
Sementara itu,berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 ,dilaporkan kasus stunting di Kabupaten Tegal sebanyak 28 persen. Secara nasional, pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Tahun 2022 hasil SSGI Kabupaten Tegal sudah di angka 21 persen,”kata Ruszaeni.
Subkoordinator Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Slamet mengatakan, upaya-upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi , bisa dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan kapasitas kader.
Kegiatan tersebut, kata Slamet, diikuti 87 kader kesehatan( kader PKK/Posyandu) dari 29 Puskesmas di Kabupaten Tegal. Peserta didampingi pendamping yang terdiri atas satu orang petugas Promkes dan satu orang bidan.
Dalam jamboree tersebut diadakan lomba antar kader. Selain tes tertulis juga diadakan tes unjuk kerja yang diikuti 10 tim peserta dengan nilai tes tertulis tertinggi . Peserta bermain peran dan melakukan penyuluhan sesuai subtema yang diperoleh.
Dalam lomba tersebut, juara 1 sampai 3 mendapat hadiah masing-masing sebesar Rp 3 juta, Rp 2,5 juta dan Rp 2 juta .Kemudian juara harapan 1 sampai 3 berturut-turut mendapat hadiah sebesar Rp 1 juta, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu. (T04-Red)