Dokkar Minifest Meriahkan Kampung Seni Tegal

TEGAL, smpantura – Suasana hangat dan penuh keceriaan menyelimuti Kampung Seni Tegal, Minggu (22/6) saat sebuah perayaan kecil namun sarat makna digelar Dokkar Minifest.

Acara ini menjadi oase seni pertunjukan bagi anak-anak penuh warna, cerita dan tentunya boneka yang hidup dalam imajinasi.

Dokkar Minifest menyajikan rangkaian kegiatan yang menggugah kreativitas, mulai dari workshop pembuatan boneka bertajuk “Boneka Pertamaku” bersama Legok SM, hingga pertunjukan boneka yang memikat berjudul “Permen” oleh Kak Lukman dan Kokom.

Tak hanya itu, pementasan teater boneka dari Dokkar Puppet Theatre dengan judul “Surat dan Sebuah Lagu” sukses menyentuh hati para penonton.

Ruang seni pun dipenuhi dengan pajangan karya anak-anak dan pasar seni mini yang menambah semarak suasana.

Ketua Dokkar Puppet Theatre, Jenar menjelaskan bahwa acara ini memang dirancang untuk membuka ruang berekspresi bagi anak-anak sejak dini melalui seni boneka.

“Boneka adalah media yang menyenangkan bagi anak. Lewat boneka, mereka tidak hanya bermain tapi juga belajar. Imajinasi dan gerak mereka jadi hidup,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa melalui Dokkar Minifest, anak-anak dapat mengenal seni pertunjukan dengan cara yang menyenangkan, dibalut kisah-kisah inspiratif yang penuh semangat dan pesan kebaikan.

BACA JUGA :  Ada Monolog Anjing, Tuan dan Pecundang di Kampung Seni Tegal.

“Festival ini juga menjadi refleksi perjalanan kami selama setahun. Semoga karya-karya kami terus tumbuh dan bisa memberi manfaat lebih luas, terutama bagi anak-anak dan masyarakat,” katanya.

Senada dengan Jenar, Ketua Kampung Seni Tegal, Seful Mu’min yang akrab disapa Legok SM mengungkapkan bahwa Dokkar Minifest adalah angin segar dalam dunia seni pertunjukan anak di Tegal.

“Kadang kita lupa bahwa anak-anak butuh pertunjukan yang sesuai dengan dunia mereka. Dokkar Puppet Theatre hadir memberi warna baru yang lebih ramah dan penuh nilai positif,” ujar Legok.

Dia juga berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, sebagai wahana yang menghibur sekaligus mendidik anak-anak.

“Ada workshop, pementasan, pajangan karya semuanya dikemas untuk dunia anak. Harapannya, festival ini terus hadir dan memberi inspirasi, tak hanya bagi anak-anak, tapi juga orang dewasa,” pungkasnya. (**)

error: