DPRD Rekomendasi LKPJ Bupati 2023 Untuk Dievaluasi

BATANG, smpantura -Ketua DPRD Batang Maulana Yusup menjelaskan, LKPJ Bupati Batang tahun 2023 hampir seluruh lini mendapatkan evaluasi. Itu bentuk tanggung jawab evaluasi sebagai mitra DPRD dengan pemerintah daerah untuk pembangunan Batang yang lebih baik.

“Rekomendasi DPRD yang paling mendesak terkait dengan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 harus difokuskan.Selain itu pendidikan dan wisata,”tegasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki siap menindaklanjuti rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati akhir Tahun 2022. Rekomendasi DPRD itu disampaikan dalam Rapat Paripurna acara penyampaian rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati akhir Tahun 2023.

“Alhamdulilah segera kita tindakklanjuti hasil rekomendasi yang telah dibahas melalui Pansus I dan Pansus II tersebut. Itu menjadi acuan untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan,” kata Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, usai Sidang Paripurna DPRD, di Ruang Rapat DPRD Batang, Kabupaten Batang, Kamis sore.

Rapat dipimpin Ketua DPRD, Maulana Yusup, didampingi Wakil Ketua, Junaenah dan Nur Untung Slamet. Hadir Forkompimda dan jajaran Piminan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Batang.

Lani menuturkan dari hasil pembahasan DPRD, ada beberapa rekomendasi membangun yang harus ditindakluanjuti oleh eksekutif. Rekomendasi akan ditindaklanjuti secara teknis oleh OPD terkait.

BACA JUGA :  M Yasin Ketua Sapma-PP Batang

Terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pendidikan, dan lainnya akan segera ditindaklanjuti. IPM Kabupaten Batang tiap tahun naik. Namun masih rendah dibanding daerah lain yang minimal bertengger di angka 70 persen. Sementara Kabupaten Batang tahun 2022 baru di angka 69,45 persen.

” Kami optimis, bersama dengan berbagai lini terus berusaha meningkatkan berbagai indeks pembangunan tidak hanya IPM saja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang tahun 2022 menunjukan tren positif.” tuturnya.

“Posisinya berada di angka 5,97 persen dari tahun 2021 yang hanya 4,88 persen. Capaian angka itu lebih tinggi dari Nasional dan Jawa Tengah,”tandasnya

Sedangkan data kemiskinan tahun 2022 juga mengalami penurunan. Yaitu di angka 8,98 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,68 persen. Kemiskinan ekstrim di tahun 2021 yang di angka 2,97 persen berhasil ditekan hinga turun di angka 1,55 persen.

“Insyaallah Pemkab Batang dengan DPRD Batang bersama-sama meningkatkan IPM sebagai salah satu indikator pembangunan. Stunting, kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan lainnya akan kita turunkan,” tutupnya. (P02-Red)

Scroll to top
error: