“Ini menjadi momentum kita untuk memperkenalkan budaya Brebes ke internasional melalui film. Pemerintah daerah kami minta paling tidak juga memberikan apresiasi positif, dan
memberi fasilitas bagaimana nanti film ini bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas,” ujarnya yang juga anggota DPRD Kabupaten Brebes ini.
Dia berharap, Film Mbutik bisa menjadi pendorong munculnya kreativitas-kreativitas anak muda Brebes, yang nantinya bisa berkarya membuat film atau video tentang Kabupaten Brebes, untuk diperkenalkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia hingga internasional. “Yang jelas, pretasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Brebes. Film yang dibuat dengan dana alakadarnya, dengan keterbatasan peralatan ternyata mampu berbicara di tingkat internasional,” sambungnya.
Sutradara film Mbutik, Rizal Wimba kepada media mengatakan, Film Mbutik merupakan sebuah karya yang sangat dalam dan berkesan, dalam proses pengerjaannya. Selain itu, pihaknya melibatkan banyak pihak untuk memperkenalkan informasi tentang kehidupan Mbutik Brebes kepada masyarakat indonesia, secara khusus dan internasional secara umumnya. Film Mbutik ini menceritakan tentang lika liku petani bawang merah, yang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat Brebes, dan menjadi ciri khas Brebes sebagai daerah penghasil bawang merah. Dari hasil beberapa penuturan para tokoh masyarakat, sangat jelas jika menyebut bawang merah itu, sakral dengan nama Brebes.
“Kami harap para generasi muda di Brebes juga memiliki peranan penting dalam memproduksi atau mengolah hasil pertanian dalam memajukan daerahnya saat ini dengan caranya sendiri. Karena ke depan para petani yang usianya saat ini tak muda lagi, jangan sampai lagi tak ada regenerasi,” ungkapnya.