SLAWI, smpantura – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menghadiri acara Deklarasi Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) se-Jateng, dalam mendukung program penurunan stunting di Jateng, bertempat GOR Indoor Trisanja Sawi, Rabu (26/7).
Isi ikrar tersebut, yakni penyuluh KB akan memberikan bantuan 1 hari 2 telur, untuk anak stunting sebanyak 1.369 keluarga selama enam bulan, penyuluh KB siap menjadi garda terdepan, dan menjadi motivator dengan aksi nyata, pemberian bantuan penanganan, penurunan stunting, dan penyuluh KB, siap menjadi pionir penanganan stunting dalam aksi komprehensif, lintas sektoral seluruh lapisan masyarakat.
Ganjar dalam sambutannya mengapresiasi, deklarasi yang dilakukan penyuluh KB.
Semangat penyuluh KB diharapkan, bisa terus menurunkan angka stunting di Jateng. Ia menjelaskan, bahwa angka stunting di Jateng terus mengalami penurunan drastis.
“Hingga tahun 2022, angka stunting turun menjadi 11,9 persen dari tahun 2021 sekitar 12,8 persen,” terangnya.
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo menuturkan, Porseni IPeKB kali pertama di Jateng atas inisiatif dari penyuluh KB di wilayah tersebut.
Tugas penyuluh KB cukup banyak, dari mulai mau nikah hingga stunting. Untuk kesejahteraan penyuluh KB, pihaknya terus berupaya, untuk melakukan pengangkatan penyuluh KB, menjadi PNS atau PPPK.
“Tahun ini, kami ajukan 7000 quota untuk PPPK,” bebernya.
Ketua Panitia Porseni IPeKB Jateng, Mulyadi mengatakan, Deklarasi bantuan satu penyuluh KB, dua telur tiap hari, untuk anak stunting merupakan bentuk peran serta, penyuluh KB dalam menurunkan angka stunting di Jateng. Dana bantuan program itu diambil dari kantong masing-masing penyuluh KB.
“Selain KB, kami juga konsentrasi untuk membantu penurunan angka stunting,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan Porseni IPeKB yang digelar tiap dua tahun, dihadiri sekitar dua ribu peserta dari seluruh wilayah di Jateng.
Dalam Porseni itu, ada tujuh kegiatan yang diperlombakan yakni futsal, tenis meja, gobag sodor, banyak, senam, festival band dan karaoke. Perlombaan itu diikuti enam team, dari perwakilan anggota IPeKB setiap eks karsidenan.
“Hadiah berupa tropi dan uang pembinaan,” ujarnya.
Ditambahkan, kegiatan Porseni juga diisi dengan bazar makanan dan produk kerajinan dari Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Aseptor (UPPKA) tiap desa di Kabupaten Tegal.
“Kami sediakan stand-stand untuk para UPPKA berjualan dari mulai makanan hingga kerajinan tangan,” pungkasnya. (T05-Red)