Batang  

Ganjar Minta Kepala Daerah Perhatikan Akses Disabilitas saat Membangun Perkantoran

Hikmat Minta Diwujudkan KLD 

BATANG, smpantura – Gubernur Ganjar Pranowo mengingatkan kepada Kepala Daerah di Provinsi Jawa Tengah, saat membangun infrastruktur memperhatikan kaum disabilitas. Itu untuk memudahkan mereka beraktivitas.

“Saya mengingatkan kepada Bupati dan Walikota, jangan cuma infrastruktur terus, tapi coba dengarkan harapan kawan-kawan disabilitas, seperti membangun akses jalan yang memudahkan mereka beraktivitas. Mereka juga minta untuk dibuatkan akses jalan yang tidak terlalu terbuka,” ujar Ganjar, saat rembug warga Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks Karesedinan Pekalongan, yang berlangsung di Pendapa Kabupaten Batang, belum lama ini.

Acara itu dijadikannya Gubernur, tidak hanya membahas perencanaan Musrenbangwil, juga dijadikan media mendengar aspirasi warga.

Terutama penyandang disabilitas, dengan memberikan akses khusus setiap kali membangun perkantoran dan layanan publik.

Pada acara itu, dia bersama anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng, Ahmad Ridwan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Batang, menyempatkan diri dialog Mohammad Hikmat.

Penyandang disabilitas yang juga staf pengajar, di SDLB Batang itu memberikan saran, masukan, dan harapan kepada Gubernur.

BACA JUGA :  Cegah Korupsi, Pemkab Siap MoU Pengawasan dengan APH

Ganjar menuturkan, selama ini Musrenbangwil hanya menjadi ajang untuk mengutarakan keinginan perbaikan infrastruktur.

Padahal lebih dari itu, dapat dijadikan media mendengar harapan mereka yang mengalami kekurangan fisik.

Kepala Daerah diingatkan, agar konsentrasi pada penurunan angka stunting. Memantau kondisi ibu hamil dan penurunan angka kemiskinan.

“Setelah ada prioritas maka ketika berada di tingkat dewan, akan segera diputuskan langkah realisasi yang cepat. Misalnya dalam membangun sarana publik atau kantor, jangan lupa membuat akses jalan untuk disabilitas, ” tegasnya.

Muhammad Hikmat mengharapkan, agar diwujudkannya Kabupaten/Kota Layak Disabilitas. Karena pemerintah selama ini konsentrasi untuk Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).

“Kami ingin akses kemudahan, jangan cuma membangun untuk yang kondisi fisiknya normal saja. Orang-orang seperti kami juga perlu diperhatikan, biar mudah kalau ada di ruang publik,” ujarnya.

Dia mengharapkan, akses infrastruktur jalan dan penunjang lain juga dibuat untuk warga disabilitas.

Sehingga yang berkebutuhan khusus pun, tetap terlayani dengan baik dan nyaman. (P02-Red)

error: