Tegal  

Ganjar Usul Pendidikan Antikorupsi di Kampus

GAYA SANTAI : Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan gaya santai saat mengisi Kuliah Umum di Kampus 2 UPS Tegal Jl Perintis Kemerdekaan, Selasa (9/5). Dia lebih sering mengajak dialog dengan mahasiswa dan memberi banyak contoh kepemimpinan yang cerdas dan tangguh.
  • Kuliah Umum di UPS Tegal

TEGAL, smpantura – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengusulkan pentingnya pendidikan antikorupsi di kampus, termasuk di Universitas Pancasakti (UPS) Tegal. Hal itu agar mahasiswa calon pemimpin bangsa, dapat mengetahui celah-celah praktik-praktik korupsi yang selama ini dilakukan.

Dengan mengetahui semua praktik dan potensi terjadinya korupsi, diharapkan dapat dicegah secara dini. Seperti apa itu gratifikasi, kolusi dengan iming-iming imbalan, hingga pungutan liar dan rekayasa penyalahgunaan anggaran dari pemerintah.

”Kalau anda jadi pemimpin, atau pejabat pemerintah, baik dari tingkat desa hingga pusat di provinsi misalkan. Melayani masyarakat ya sesuai prosedur. Aturan ditaati, tidak boleh menerima imbalan, walaupun dengan dalih menerima pemberian seikhlasnya. Apapun itu, pemberian ini namanya gratifikasi alias korupsi,” ucap dia, saat berdialog dengan mahasiswa dalam rangka Kuliah Umum di Kampus 2 UPS Tegal, Jl Perintis Kemerdekaan, Selasa (9/5).

Kuliah umum bertema revitalisasi kepemimpinan dalam membangun Indonesia cerdas dan tangguh.

Rektor UPS Tegal Dr Taufiqulla, yang hadir, sepontan menjawab, jika di kampusnya sudah cukup lama menggelar pendidikan antikorupsi. Bahkan dari diskusi hingga seminar pun, bertema antikorupsi atau upaya pencegahan korupsi, sudah pernah digelar di kampusnya.

Pada bagian awal kuliahnya, Ganjar dengan gaya dialog yang mencoba mengakrabi mahasiswa, bercerita banyak soal potensi Jateng dan Indonesia untuk meningkatkan kehidupan perekonomian rakyatnya. Kemudian menyinggung soal potensi perikanan yang cukup dominan di pesisir Pantai Utara.

Menebar Hadiah

Bak bergaya seperti Jokowi yang suka menebar hadiah sepeda, Ganjar justru memilih menawarkan hadiah mulai dari buku, handphone dan laptop, kepada mahasiswa maupun mahasiswi yang diajak berdialog.

Gaya kocak Ganjar dan jawaban lugas mahasiswa, membuat suasana menjadi lebih hangat. Tapi sayang hanya satu handphone yang diberikan ke salah seorang mahasiswi dari program studi lanjut Pendidikan Profesi Guru (PPG).

BACA JUGA :  Ketua Parpol di Tegal Sepakat Balon Wali Kota dari Kader Partai

Merujuk pada potensi perikanan, dia membeberkan di Jateng, hampir 93 persen hasil produksi perikanan, banyak didominasi nelayan dari Pantai Utara atau Pantura. Termasuk nelayan dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Brebes. Pemimpin di Pantura, juga harus cerdas melihat potensi tersebut.

Tak hanya mengandalkan produksi dari tangkapan ikan nelayan. Tapi juga perlu merekayasa produk hasil tangkapan. Termasuk pula bagaimana perikanan darat yang dikelola lewat teknis budidaya perikanan.

”Budidaya perikanan darat, hasilnya juga luar biasa,” ucap dia.

Dia kemudian mencontohkan saat masih duduk di kursi DPR RI. Ketika melakukan kunjungan kerja di Negara Maladewa.

Bagaimana sosok pemimpin di negara tersebut mengelola potensi alamnya, agar negara itu bisa mendapatkan air bersih dan mendapatkan pasokan listrik dari potensi alam yang tersedia.

Contoh-contoh cerdas lainnya adalah, bagaimana sosok Romo Mangun, membangun Kali Code di Yogyakarta yang butuh waktu 12 tahun. Dia ungkapkan, secara cerdas dan berkelanjutan, Romo Mangun mengubah arah rumah warga tak membelakangi sungai.

Kemudian, mundur sedikit dari sungai atau Kali Code, dan membangun lebih atas lagi di sungai itu.

”Jika rumah mengadap sungai, otomatis sungai tak lagi jadi tempat pembuangan sampah rumah tangga dan kotoran. Akhirnya sungai menjadi terlihat bersih dan tertata rapi. Ini berkat upaya yang cerdas dan terus-menerus tak kenal lelah, alias tangguh, mengajak masyarakat membangun lebih baik lagi,” ucap dia. (T02-Red)

error: