Slawi  

Goresan Tinta Dapat Mempersatukan Anak Bangsa

Kepada peserta, Abdul Basith berharap, melalui karya jurnalistik yang dihasilkan para santriyah ini, dapat ikut mewarnai dunia pemberitaan di media sosial agar lebih bermutu, obyektif dan santun.

Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Rukardi menururkan, tahun ini Gerakan Santri Menulis sudah mencapai 30 tahun sejak digelar pertama kali pada tahun 1994.

Alasan diselenggarakannya GSM di Ponpes karena ingin mengajar menulis dan menularkan ilmu kepada para santri.

” Santri tugasnya belajar mencari ilmu dari Allah Swt, yang disebarkan Kanjeng Nabi, sahabat dan ulama.Santri pelanjut ilmu Kanjeng Nabi,” tuturnya.

Rukardi mengatakan, membaca dan menulis merupakan perintah Allah Swt kepada manusia yang tercatat dalam surat Alaq.

Manfaat menulis, kata Rukardi, selain melatih otak untuk selalu bekerja, juga melatih seseorang berpikir terprogram. Menulis juga membuat kita abadi.

BACA JUGA :  Kabupaten Tegal Raih KLA Kategori Nindya 

Sementara itu, Ketua Yayasan Nur Fathon Agus Subandi menyampaikan terima kasih kepada Suara Merdeka yang telah menggelar Gerakan Santri Menulis 2024 di Ponpes tersebut.

“Diharapkan santriyah disini bisa menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. Dengan literasi yang baik, akan membentengi para santriyah dari konten-konten negatif yang ada di medsos,” sebutnya.

Dalam acara itu, Redaktur Suara Merdeka, Saronji memaparkan Jurnalistik Vlog dilanjutkan dengan Fahmi Zulkarnain Mardizansyah memaparkan Teknik Menulis Dasar Jurnalistik Populer. Para santriyah tak memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya tentang jurnalistik dan pengalaman menarik para jurnalis Suara Merdeka saat bertugas meliput.

Humas Marimas Lantip Waspodo pada kesemapatan tersebut memperkenalkan produk Marimas juga mengajak santriyah mengelola sampah plastik menjadi ecobrick botol.

error: