SLAWI, smpantura – Seorang guru ngaji di Slawi, Kabupaten Tegal menjadi korban pembunuhan sadis, Minggu (25/8) sekitar pukul 15.30.
Guru ngaji bernama Nurkholis (45) dianiaya pelaku di rumahnya di Dukuh Cergomas Timur RT 03 RW 07, Kelurahan Pakembaran, Slawi, Kabupaten Tegal. Akibat penganiayaan tersebut, korban meninggal dunia saat dibawa ke RSUD dr Soeselo.
Pelaku kabur setelah menganiaya korban dengan senjata tajam. Hingga Senin(26/8) polisi masih melakukan pencarian dan pengejaran pelaku.
Kapolres Tegal AKBP Andi M Indra Waspada Amrullah melalui Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Suyanto dalam konferensi pers, Senin (26/8) pagi menuturkan, korban dianiaya pelaku di teras rumahnya.
Korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat di bagian leher.
Suyanto menuturkan, pada sore itu, korban bersama keluarganya berniat menonton karnaval yang diselenggarakan Pemda Kabupaten Tegal.
“Saat keluar dari pintu rumah, didapati seseorang yang sudah dikenal tiduran di lantai di depan rumah. Korban lalu bertanya kepada terduga pelaku. Tapi yang bersangkutan tidak menjawab secara jelas. Pelaku langsung melakukan pemukulan pada korban dan menyerang dengan senjata tajam yang menyebabkan korban terluka,” jelasnya.
Usai melukai korban, pelaku langsung melarikan diri. Istri korban sempat melempar helm ke arah pelaku. Anak korban juga mengejar pelaku. Namun, karena badannya yang kecil, tidak bisa menangkap pelaku.
Nurkholis yang terluka di bagian leher selanjutnya dibawa keluarganya ke RSUD dr Soeselo Slawi. Saat diperiksa oleh dokter, didapati 8korban sudah meninggal dunia.
AKP Suyanto menyebutkan, polisi sudah memiliki gambaran identitas terduga pelaku. Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran di terminal, pool-pool bus, stasiun dan Pelabuhan Tegal.
AKP Suyanto menjelaskan, polisi sudah memanggil empat orang saksi dan meminta keterangan dari beberapa warga.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian berupa satu unit sepeda motor dan alat yang digunakan menganiaya korban.
Istri korban, kata Suyanto, masih mengalami shock. Setiap ditanya hanya bisa menangis. Suyanto menargetkan, secepatnya menemukan pelaku.
Dari pantauan di lokasi kejadian, rumah korban tampak dipasang garis polisi dan dijaga oleh polisi.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, jenazah korban Senin (26/8) dini hari telah dibawa pulang ke rumah.
Selanjutnya pada pukul 08.10 dilakukan shalat jenazah di Mushalla Al Hidayah dan jenazahnya dimakamkan di makam keluarga di Cergomas. Dia menuturkan, saat kejadian dia berada di rumah dan sedang mengerjakan laporan. Saat itu antara pukul 15.30 – 16.00.
” Saya mendengarkan suara jerit- jerit wau wau seperti itu anaknya, sambil mengucapkan kata- kata yang lain ke pelaku. Akhirnya saya lihat ke jendela. Dia bawa bongkahan batu bata dan dihantamkan ke kepala pelaku. Helm kacanya copot dan lepas . Akhirnya dipegangin sama anak pelaku. Tapi karena pelaku badannya besar , pelaku bisa melarikan diri ke arah Utara. Motornya ketinggalan jatuh miring,” sebutnya.
Pria yang masih tetangga korban menyebutkan, setelah melihat kejadian itu, dia datang untuk memberi pertolongan kepada korban yang sudah bersimbah darah di bagian lehernya.
Menurutnya, korban yang pernah berjualan ayam potong, baru seminggu ini bekerja di perusahaan sembako di Purwokerto. Korban dikenal kerap mengisi pengajian di luar daerah.
Dikatakan olehnya, dari keterangan warga, sudah seminggu ini pelaku mengintai rumah korban. P⁵ria tersebut kerap dipergoki warga memantau kediaman Nurkolis.