Jalan dan jembatan juga dinilai sebagai hal paling mendesak untuk segera di selesaikan, yakni 53,4%. Namun tingkat kepuasan terhadap kondisi jalan masih terbilang rendah. Sebesar 49,9 % responden yang menyatakan puas. Sementara sisanya merasa kurang puas atau tidak puas sama sekali.
Menurut Ardha, hasil survei ini menunjukkan dua sisi. Satu sisi, masyarakat Brebes menaruh harapan besar terhadap Bupati Paramitha dengan tingkat optimisme yang sangat tinggi. Di sisi lain, isu jalan dan infrastruktur masih menjadi Pekerjaan Rumah besar yang harus segera di tuntaskan untuk menjaga tingkat kepuasan publik.
“Harapan publik terhadap kepemimpinan Bupati Paramitha sangat tinggi, terutama di bidang infrastruktur. Gelombang protes warga terkait jalan rusak harus di lihat sebagai energi sosial. Sekaligus pengingat agar pemerintah bergerak lebih cepat. Kalau ini bisa di jawab, optimisme publik akan berbanding lurus dengan kepuasan publik,” terang Ardha.
Menanggapi hasil survei ini, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma mengatakan, terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terekam dalam survei. Dukungan dan optimisme warga ini adalah energi yang akan terus mendorong pemerintah kabupaten bekerja lebih keras.
“Dalam enam bulan pertama, kami sudah memperbaiki 25,11 kilometer jalan kabupaten dari total 300 kilometer jalan rusak berat. Masih jauh dari cukup, tapi ini jadi bukti bahwa langkah perbaikan sudah berjalan. Terima kasih kepada masyarakat Brebes. Kepercayaan kepada kami adalah hutang, dan hutang itu harus di bayar dengan kerja-kerja nyata,” ujar Paramitha.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah tidak akan menutup mata terhadap keluhan warga. Terutama terkait kondisi jalan dan infrastruktur dasar lainnya. Suara masyarakat adalah pengingat agar pemerintah hadir lebih cepat dan lebih tepat.
