BREBES, smpantura – Jembatan Keruhbehet di Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Brebes, rusak parah dan nyaris putus. Bagian oprit jembatan telah ambrol akibat tergerus banjir. Pondasi juga bergeser hingga menyebabkan badan jembatan menjadi miring.
Meski rusak parah, jembatan ini setiap harinya masih dilalui warga. Alasan efisiensi waktu dan jarak tempuh yang lebih dekat membuat warga lebih memilih jembatan ini meskipun memiliki risiko runtuh.
Kepala Desa Mlayang, Abdul Khafidz, mengatakan, kerusakan jembatan sepanjang lebih kurang 15 meter dan lebar 2,5 meter tersebut, sudah berlangsung selama lebih kurang satu tahun.”Saat ini jembatan hanya bisa dilewati sepeda motor dan pejalan kaki saja,” kata kades, Selasa (30/7)
Diungkapkan kades, Jembatan Keruhbehet merupakan akses utama yang menghubungkan lima pedukuhan. Yaitu Dukuh Igirtenjo, Mlayang Luhur, Kubanggede, Karanganyar, dan Sandayuga.”Ada sekitar 3.000 jiwa yang bermukim di lima pedukuhan tersebut,” kata kades.
Selama ini, jembatan tersebut menjadi urat nadi transportasi dan ekonomi masyarakat di lima pedukuhan tersebut. Hampir setiap hari, mereka mengakses jembatan tersebut untuk ke sekolah, pasar, kantor desa maupun kecamatan.“selain menjadi akses vital untuk pendidikan, jembatan ini juga merupakan jalur ekonomi utama bagi warga yang sering mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Karena itu, kades berharap pemerintah dapat segera melakukan penanganan jembatan. Sebab, saat musim hujan dan banjir, kerusakan berpotensi meluas, bahkan putus. Jika itu terjadi, maka perekonomian warga akan terganggu. Anak-anak yang bersekolah di luar desa juga harus menyeberangi sungai. “Kalau ini sampai terjadi tentu akan sangat merugikan masyarakat,” ujarnya. (T06)