Slawi  

Kejar Target, 2024 Prevalensi Stunting di Kabupaten Tegal Harus Dibawah 14 Persen

MENGALUNGKAN: Bupati Tegal Umi Azizah mengalungkan kartu identitas kepada mitra kerjan Tim Percepatan Penurunan Kemiskinan (TPPS) , Selasa (21/2).

Pencegahan stunting ini akan jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting.

Adapun langkah pencegahan stunting bisa dilakukan melalui sebelas intervensi spesifik yang difokuskan pada seribu hari pertama kehidupan, yaitu dari mulai skrining anemia, pemeriksaan kehamilan, ASI eksklusif, imunisasi hingga pencegahan dan pengobatan diare.

Sedangkan pada intervensi sensitifnya, akan lakukan melalui aksi lima gerakan cegah stunting, yaitu Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Jambore Kader, dan Cegah Stunting itu Penting.

Rencana aksi ini dilaksanakan bersama dengan masyarakat, swasta dan pelau usaha, organisasi kemasyarakatan, akademisi dan stakeholders lainnya melalui peningkatan pengetahuan, cakupan layanan dan perberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal Khofifah menyebutkan, atas keberhasilan penurunan stunting sebesar 5,7 persen di tahun 2022, Kabupaten Tegal menduduki lima kabupaten/kota tebesar penurunan terbesar stunting di Jateng.

BACA JUGA :  Alfamart Terima Penghargaan CSR Award 2024 Kota Tegal

Sementara itu, rata-rata Provinsi Jateng penurunannya hanya 0,1 persen, dari 20,9 persen menjadi 20,8 persen. Dan ada 24 kabupaten/kota yang angka stuntingnya justru naik pada tahun 2022.

Pada acara itu sekaligus dilakukan penandatanganan komitmen bersama peningkatan peran serta stakeholderdan mitra kerja dalam penguatan percepatan penurunan stunting tahun 2023 di Kabupaten Tegal. Selain itu diskusi dengan narasumber dari Bappeda dan Litbang dan Dinas Kesehatan. (T04-Red)