Museum Semedo menyajikan koleksi temuan spesimen Semedo 1, artefak tinggalan manusia purba jenis Homo erectus, serta berbagai jenis fosil fauna purba sebagai bukti kehidupan pada Kala Pleistosen di Semedo.
Museum Song Terus terletak di Dusun Weru, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten. Pacitan, Jawa Timur. Penemuan fosil manusia prasejarah, fosil flora fauna, dan berbagai alat batu pada Kawasan Situs prasejarah Gunung Sewu yang sebagian besar ditemukan dalam gua-gua hunian prasejarah menjadi alasan utama pentingnya didirikan museum di kawasan ini.
Kehadiran Museum Song Terus diharapkan dapat menjadi tempat untuk melestarikan tinggalan budaya prasejarah dari Kawasan Gunung Sewu dan juga sebagai wadah penelitian dan publikasi hasil penelitian Kawasan Gunung Sewu kepada masyarakat. Museum Song Terus menyajikan berbagai koleksi tinggalan budaya prasejarah yang ada di Kawasan Gunung Sewu sejak masa Pleistosen Tengah hingga Holosen atau lebih kurang 350.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, beserta bukti-bukti lingkungan alam pada masa tersebut.
Dalam kesempatan Peringatan Hari Museum Indonesia tahun 2022 ini, ketiga museum ini akan mulai melayani masyarakat sebagai sebuah ruang publik. Direktur Pelindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, mengajak masyarakat seluas-luasnya, instansi pemerintah, komunitas, dan sekolah untuk dapat berpartisipasi berkegiatan di museum.
Koordinator Museum Semedo Iwan Bimas mengatakan, setelah diresmikan, Museum Semedo mulai dibuka untuk masyarakat. Iwan menuturkan, museum tersebut dibuka mulai pukul 08.30 sampai dengan 15.00 setiap hari Selasa sampai Minggu.