BREBES, smpantura – Memasuki H-5 Lebaran, Jumat (5/4), arus kendaraan pemudik dari arah Jakarta dan kota besar lain di Jawa Barat yang masuk ke wilayah Kabupaten Brebes, terpantau mulai mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan, iring-ringan kendaraan pemudik yang mengular mulai terpantau di jalur Ketanggungan-Purwokerto.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan parah di ruas Ketanggungan, khusus di titik Simpang Tiga Ciremai Kecamatan Ketanggungan, telah diberlakukan kebijakan satu arah oleh Satlantas Polres Brebes. Namun, rekayasa lalu lintas itu justru membuat kendaraan pemudik menumpuk di sejumlah titik persimpangan di jalur Ketanggungan-Purwokerto.
Pantauan di lapangan, antrean atau penumpukan kendaraan terpantau terjadi di titik Simpang Tiga Ciremai. Kemudian, di Simpang Empat Jalan Lingkar Ketanggungan, Simpang Tiga Bulakelor, dan Persimpangan Fly Over Dermoleng. Sejumlah petugas kepolisian yang diterjunkan juga terlihat sibuk mengatur lalu lintas di titik kemacetan di wilayah sekitarFly Over Dermoleng.
Parahnya, pada sekitar pukul 8.00 WIB, sebuah truk trailer yang mengangkut alat berat mogok di Jalan Lingkar Ketanggungan. Kondisi itu memperparah kemacetan yang terjadi. Akibatnya, petuga kembali membuka jalur satu arah menjadi dua arah selama beberapa jam. Sementara truk trailer akhirnya bisa kembali berjalan usai warga sekitar membantu mengatasi masalahnya.
Sumarwin, warga sekitar mengaku, kerepotan dengan pemberlakuan kebijakan satu arah pada arus mudik kali ini. Banyak warga yang mengeluh lantaran kebijakan satu arah itu dianggap menimbulkan titik baru kemacetan. Titik baru kemacetan terjadi di masing-masing persimpangan di lokasi pemberlakuan satu arah. “Ada keluhan dari warga sekitar, terutama UMKM yang jual telur asin dan lainnya. Arus mudik biasanya lurus ke selatan dan biasa mampir di situ. Tapi sekarang setelah arus mudik diarahkan ke jalur lingkar, itu sepi. Jadi mereka mengeluh,” katanya.
Menurut dia, kendaraan dari arah selatan atau arah Purwokerto diarahkan ke jalan baru yang sempit dan terjadi kemacetan. Warga meminta arus mudik tahun ini disamakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang tidak ada pemberlakuan satu arah. “Kalau bisa supaya seperti dulu. Kendaraan dari utara atau Jakarta diarahkan lurus langsung ke Fly Over Dermoleng dan langsung ke arah Purwokerto. Kebijakan ini juga membuat warga sekitar harus memutar-mutar saat melintas di jalur Ketanggungan-Purwokerto. Ini merugikan warga karena diberlakukan 24 jam,” ujarnya.
Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq dalam pres realesnya mengatakan, peningkatan arus sudah mulai nampak baik di jalur arteri Pantura maupun jalur Pejagan – Purwokerto, mulai kemarin sore . Namun masih terpantau lancar. pihaknya akan mengoptimalkan pengamanan arus mudik yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan mendekati Lebaran. Terkait pemberlakuan sistim satu arah di daerah Ketanggungan, pihaknya berharap kepada masyarakat sekitar untuk dapat bekerjasama dan kepada para pemudik untuk selalu waspada dan mematuhi arahan petugas dilapangan.
“Salah satu kerawanan terjadinya kemacetan yakni di jalur tengah. Mulai dari Pejagan – Klonengan. Namun sudah kami antisipasi dengan menerjunkan personel serta melakukan rekayasa lalulintas,” pungkasnya. (T07_Red)