BREBES, smpantura – Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah Lampah yang digelar di Kompleks Alun-alun Kota Brebes, Rabu (11/12/2024) disebur pembeli. Ratusa emak-emak bagkan rela berdesakan untuk mendapatkan paket sembako murah di Pasar Murag GPM yang dilaksanakan Pemkab Brebes tersebut.
Ratusan ibu-ibu yang awalnya tertib mengantri, langsung merangsek ke stand paket sembako murah, usai acara dibuka Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan. Mereka langsung berjejal saling berdesakan untuk berebut bisa mendapatkan paket sembako murah yang digelar dalam rangka Hari Dharma Wanita ke 25 tahun 2024 tingkat Kabupaten Brebes tersebut.
Petugas stand bahkan nampak kewalahan saat emak-emak ini berdesakan meminta untuk bisa dilayani terlebih dahulu. Bahkan, sejumlah warga memprotes dan berteriak lantaran banyak warga lainnya tidak mau mengantri dan ikut berjejal dengan warga lainnya yang terlebih dulu mengantri di depan stand.
Salah satu emak-emak Muzayanah (48) mengatakan, ia sengaja datang ke Alun-alun Brebes untuk bisa membeli paket sembako murah yang dijual Pemkab Brebes. “Ya satu paket sembako murah ini, dijual lebih murah ketimbang di pasaran,” katanya.
Sekretaris Panitia Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah Lampah M. Furqon menjelaskan, pasar murah yang digelar dalam rangka Hari Dharma Wanita dan Hari Anti Korupsi tahun 2024. Termasuk dalam rangka menstabilkan harga dalam rangka mencegah inflasi di daerah.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa menekan harga sembako yang mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” ujarnya.
Menurut dia, paket sembako yang disediakan berjumlah 400 paket sembako, dijual dengan harga Rp. 80.000 per paket. Satu paket itu terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter dan gula pasir 1 kilogram. Sedangkan untuk kupon yang dijual dengan harga Rp 25 ribu, warga mendapatkan satu ekor daging ayam dan setengah kilo gram telur ayam.
“Ini sangat membantu masyarakat karena harga paket sembako yang dijual lebih murah ketimbang sembako yang dijual di pasaran,” pungkasnya. **
Baca Juga
