DALAM era saat ini, desa menjadi ujung tombak pembangunan negara. Terbukti, ratusan triliun anggaran yang bersumber dari APBN digelontorkan ke desa untuk pembangunan daerah dari tingkat paling bawah melalui program Dana Desa.
Keberadaan desa yang sangat stategis ini, tentu dibutuhkan sosok kepala desa yang mumpuni. Dalam artian, mempunyai kemampuan kepemimpinan yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat desa. Seorang kepala desa juga harus mempunyai peran stategis dalam proses pembangunan di wilayahnya.
Kepala Desa dalam pembangunan wilayahnya mempunyai peran sebagai pemimpin formal yang bertanggung jawab atas kebijakan desa. Selain itu, menempatkan diri sebagai fasilitator pembangunan fisik, sosial dan menjadi penghubung antara masyarakat desa dengan pemerintah. Untuk menunjang perannya itu, sangat dibutuhkan model kepemimpinan kapala desa yang efektif.
Ada lima karakteristik kepemimpinan kepala desa yang efektif. Pertama, mempunyai visioner yang jelas melalui visi jangka panjang untuk kemajuan desa. Kedua, transparan dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Sehingga, masyarakat mendapatkan akses keterbukaan terkait semua program pembangunan desa, termasuk dalam persoalan anggaran desa. Ketiga Inklusif, yakni melibatkan semua lapisan mansyarakat dalam proses pembangunan wilayah. Keempat, Responsif atau peka terhadap kebutuhan dan aspirasi warga desa. Terakhir Berintegritas, menjaga kejujuran dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana desa.
Dalam pengelolaan Dana Desa, kepala desa harus mampu fokus dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan. Kedua sektor ini, menjadi kunci penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, dalam perencanaan dan pengelolaam amggaran desa dilakukan melalui pendekatan partisipatif masyarakat. Hal itu dimaksudkan, agar masyarakat merasa dilibatkan dalam pengelolaan anggaran desa, sehingga ikut berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan dan pengawasannya.
Dalam era globalisasi ini, berbagai tantangan dihadapi kepala desa. Di antaranya, munculnya konflik kepentingan di antara kelompok masyarakat. Kurangnya kapasitas manajerial dalam pengelolaan program desa. Pengawasan dan transparansi dalam penggunaan dana desa, hingga hambatan budaya atau adat yang memengaruhi proses pengambilan keputusan. Tantangan tersebut tentu harus dihadapu dan diselesaikan dengan arif dan bijaksana. Salah satunya dengan empat strategi kepemimpinan kepala desa untuk membangun desa. Yakni, meningkatkan partisipasi masyarakat melalui musyawarah desa. Mengutamakan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat (bottom-up). Mengembangkan potensi lokal, seperti sektor agribisnis dan pariwisata desa. Terakhir, membangun kerja sama dengan lembaga swasta dan pemerintah.
Dalam sebuah studi kasus, seorang kepala desa berhasi menjadi inspiratif dal memimpin pembangunan di desanya, melalui pengelolaan desa wisata atau pengelolaan BUMDes. Dari hal tersebut dapat disimpulkan, jika peran kepemimpinan kepala desa sangat penting dalam menentukan arah pembangunan desa. Kepemimpinan kapala desa yang efektif dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat desa. Namun demikian, penting juga adanya kolaborasi dan inovasi untuk mencapai visi pembangunan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. **
– Penulis : Mahasiswa Magister Manajement Unsoed tahun 2023.
Baca Juga