“Karena imbasnya langsung terasa pada nelayan kecil seperti kami. Setelah harga BBM naik, dampaknya semua harga ikut naik makin susah cari makan,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Soni, 50, nelayan Desa Kaliwlingi lainnya. Dia menuturkan, nelayan di wilayahnya saat ini kesulitan membeli solar bersubsidi, meski sudah punya rekomendasi dari Dinas Perikanan.
Padahal, sejak kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi, nelayan kecil sudah bersedia. Namun, ternyata ketersediaan solar untuk kebutuhan utama melaut makin susah didapat.
“Penyesuaian harga solar bersubsidi menjadi Rp 6.800 juga sudah kami ikuti. Tapi, kenapa masih dipersulit dan makin susah ketersediaan solarnya. Mohon nasib nelayan yang kecil ini diperhatikan,” pungkasnya. (T07-Red)