TEGAL, smpantura – Selain dikenal dengan cita rasa sate kambing muda yang khas, ternyata ada salah satu kuliner di Kota Tegal yang banyak mengundang pecinta kuliner untuk datang ke daerah berpenduduk 282.781 jiwa ini.
Kuliner itu adalah Kupat Bongkok. Makanan tradisional yang bisa ditemui hampir di setiap sudut kota.
Asal muasal penamaan bongkok sendiri karena kuliner yang satu ini berasal dari Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Alih-alih disebut kupat bongkok, kuliner ini justru disajikan menggunakan lontong. Bahan lain dari kupat bongkok juga ada mi kenyol, tempe semangit, tauge serta kerupuk mi.
Mie kenyol dimasak dengan bumbu rendang. Selanjutnya tempe semangit yang difermentasi dua hari dicincang tipis, lalu direbus selama 30 menit hingga hancur.
Kedua hal inilah yang menjadikan kupat bongkok menjadi unik saat disantap.
“Kupat bongkok ini sangat unik, karena saat saya pertama kali mencoba tempe semangit ini memiliki cita rasa yang kuat,” ujar Amad, seorang pembeli, Rabu (21/8/2024).
Kuliner ini dapat dijumpai salah satunya di kawasan Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di selatan Taman Pemuda, Kompleks Balai Kota Lama, Kota Tegal.
Kupat bongkok ‘Bu Isah’ namanya. Warung yang berada tepat di tepi jalan ini selalu ramai di pagi hari, karena biasa dikunjungi pembeli untuk sarapan selepas pergi ke pasar atau akan berangkat bekerja.
Penjual kupat bongkok, Isah (38) mengungkapkan, usaha kulinernya itu merupakan usaha turun temurun dari keluarganya sejak belasan tahun silam.
Menurutnya, pembeli kupat silih berganti setiap pagi. Namun menjelang siang, mulai sepi karena pembeli cenderung lebih memilih menyantap nasi ketimbang kupat.
Untuk menjajakan makanan khas Tegal ini, Isah mengeluarkan modal sekitar Rp 150 ribu.
Modal itu ia digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti empat kilogram beras, dua setengah kilogram tempe, dua kilogram mi kenyol, setengah kilogram cabai dan tauge, 10 butir bawang merah dan empat siung bawang putih.
Proses memasak kupat bongkok terbilang cukup sederhana namun butuh ketelatenan.
“Biasanya saya mulai masak bahan-bahan sejak subuh dan dijual pada pukul 05.30 WIB sampai habis,” jelasnya.
Cara penyajian kupat bongkok juga tidak ribet. Isah biasa menyiapkan lontong atau kupat yang sudah diiris dalam mangkuk, lalu ditabur tauge dan diberi olahan tempe semangit (besengek).
Setelah itu, giliran mi kenyol dengan kuah merah dimasukkan di atas olahan tempe semangit yang kemudian disiram dengan kuah kaldu kuning.
Untuk memberikan cita rasa manis, kupat bongkok diberi kremesan kerupuk mi dan dituangkan kecap secukupnya.
Bagi pecinta pedas, bisa juga meminta tambahan cabai rebus yang diulek dadakan.
Untuk seporsi kupat bongkok, pembeli cukup merogoh saku Rp 10 ribu saja. Sebagai pelengkap, pembeli juga bisa menikmati kupat bongkok dengan beraneka ragam gorengan, seperti tempe, bakwan maupun tahu.
Menyantap semangkuk kupat bongkok, akan terasa lebih lengkap saat ditutup dengan segelas teh manis wasgitel (wangi, sepet, legi dan kentel) khas Tegal.
Selain terasa nikmat dan kenyang, pembeli juga dijamin langsung berkeringat. (**)