Singkat cerita, malam itu, tepatnya Jumat malam Sabtu, bulan Februari tahun 2025, merupakan hari pertama RIMAN bekerja. Di malam itu lah, awal dari teror yang bakal dialami RIMAN.
Begitu masuk ke kantor, RIMAN sudah merasakan hawa yang berbeda. Sekitar pukul 21.00 WIB, seorang teman RIMAN, mampir main. Sebut saja namanya, Jamal. Ya, Jamal sengaja datang karena mendapat kabar RIMAN sudah bekerja. Selain ingin tahu tempat kerja RIMAN, Jamal mampir untuk menemani sahabatnya ini.
Jamal datang dengan menggendarai sepeda motor. Ia pun masuk melalui parkir samping kantor. Begitu datang, Jamal disambut RIMAN dengan hangat. Begitu memarkirkan sepeda motornya, Jamal tersentak kaget karena melihat ada seorang perempuan dari dalam kantor melambai lambaikan tangan. Awalnya, Jamal yang sedikit banyak mengetahui tentang dunia gaib, tidak menghiraukan.
Namun, lampaian tangan dari sosok wanita itu terus mengarah kepada Jamal. Lantaran penasaran, Jamal pun memberanikan diri mendekat. Begitu berjarak sekitar 3 meter, Jamal terbelalak kaget, karena wanita itu ternyata none none Belanda dengan paras yang cantik dan berambut pirang. Di benak Jamal yakin jika wanita itu bukan manusia, melainkan mahluk tak kasap mata. Mengetahui itu, Jamal urung mendekat dan berbalik menuju RIMAN.
Kedua sahabat itu, kemudian berbincang-bincang sambil ngopi. Jamal pun menceritakan apa yang dialaminya ini. Mendengan itu, RIMAN sempat bergidik ngeri, tapi mau gimana lagi, perkerjaan sebagai penjaga malam ini menjadi tumpuan. Apalagi baru sehari bekerja, dan apa pun yang terjadi haru dikuatkan.
“Tadi, saha melihat ada wanita melambaikan tangan dari depan pintu samping. Pas didekati, ternyata sosoknya none belanda cantik banget. Saya yakin itu bukan manusia, melainkan penunggu di kantor ini. Kamu harud hati-hati, dan yang terpenting jangan sampai tergoda dengan none Belanda ini,” ujar RIMAN menirukan kata kata sahabatnya ini.