Namun, Ghufron menekankan tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
“Untuk itu, BPJS Kesehatan juga berupaya memperluas akses layanan kesehatan tersebut dengan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan (rumah sakit). BPJS Kesehatan mendorong Kementerian dan Pemda terkait dalam hal memenuhi sarana dan prasarana di daerah agar mutu layanan kesehatan dapat dirasakan sama, dimanapun peserta itu berada,” ujar Ghufron.
Pemerintah Kota Tegal dan Kabupaten Brebes telah sukses mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau UHC.
Berdasarkan data yang dimiliki BPJS Kesehatan hingga Maret 2023 tercatat ada 282.959 jiwa dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Tegal, sebanyak 290.870 jiwa yang tercakupi UHC. Artinya saat ini sebanyak 97,28 persen warga Kota Tegal, telah terlindungi jaminan kesehatannya.
Sementara di Kabupaten Brebes, UHC telah mencakup 1.957.969 jiwa dari total keseluruhan 2.019.255 jiwa penduduk. Dari 96,96 persen jumlah peserta tersebut, mayoritas berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN atau berada di hak kelas rawat kelas tiga.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Wahyu Kris Budianto mengatakan, peningkatan jumlah peserta JKN di wilayahnya akan diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan kepada peserta baik administratif maupun layanan kesehatan.
Namun, hal tersebut juga harus diupayakan bersama-sama, BPJS Kesehatan Tegal tidak dapat bekerja mandiri, sehingga akan membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder lainnya.
