PEMALANG – Berdasarkan data yang ada di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pemalang jumlah temuan pelanggaran Pemilu lebih banyak dibandingan dengan laporan. Untuk itu diharapkan partisipasi masyarakat terhadap pengawasan Pemilu harus terus ditingkatkan agar proses Pemilu bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Apabila kita menilik dari data Bawaslu Pemalang khususnya dalam pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada sebelumnya, bisa diketahui jumlah laporan masyarakat terkait pelanggaran tidak banyak, tetapi justru lebih banyak adanya temua dari Bawaslu Pemalang. Saya berharap, pada Pemilu mendatang, masyarakat lebih aktif dan berani melakukan pengawasan secara mandiri, dan berani melaporkan pada Bawaslu Pemalang apabila dijumpai pelanggaran,” ujar Komisioner Bawaslu Pemalang, Abdul Maksus, saat mengisi acara sosialisasi pengawasa Pemilu partisipatif, baru baru ini.
Ia mengatakan, tahapan Pemilu tahun 2024 sudah dimulai dan Bawaslu Pemalang beserta jajarannya sudah bekerja melakukan pengawasan dalam setiap tahapan. Salah satu tugas Bawaslu Pemalang yaitu mengajak masyarakat untuk berperan aktif melakukan pengawasan partisipatif. Masyarakat tidak harus menjadi penyelenggaran Pemilu atau pengawas untuk bisa mengawasi proses setiap tahapan Pemilu. Masyarakat bisa langsung mengambil peran dalam pengawasan apabila menjumpai adanya pelanggaran dengan melaporkan pelanggaran Pemilu pada Bawaslu. Langkah tersebut lebih baik dari pada hanya diam apabila melihat pelanggaran Pemilu. Laporan dugaan pelanggaran yang berasal dari masyarakat akan segera disikapi atau ditindaklanjuti dengan catatan unsur unsur pelanggaran terpenuhi. Pihaknya menghimbau pada masyarakat agar tidak takut melaporkan pelanggaran, apabila hal tersebut dinilai membahayakan, laporan masyarakat bisa dijadikan temuan tanpa melibatkan pelapor.
“Pengawasan partisipatif merupakan wadah kolaborasi antara Bawaslu dengan masyarakat dalam meningkatkan fungsi pencegahan dan pengawasan. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga perilaku yang dapat merusak sendi-sendi demokrasi, sehingga mampu mendorong Pemilu yang berkualitas dan bermartabat,” tandas Ketua Bawaslu Pemalang, Hery Setyawan di hadapan pengurus organisasi kepemudaan saat acara sosialisasi itu.
Dia mengatakan, pihaknya sadar bahwa Bawaslu tidak dapat melakukan pengawasan secara optimal dikarenakan keterbatasan personel, sehingga membutuhkan peran serta masyarakat agar turut andil dalam melakukan pengawasan. Diharapkan kegiatan itu memberikan kesadaran partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan Pemilu menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berkualitas. Dalam acara tersebut pihaknya mengundang puluhan aktifis organisasi kepemudaan di Pemalang, harapannya mereka bisa menjadi agen perubahan dalam komunitasnya. Bahkan sosialisasi tersebut mengundang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pemalang, Agus Khumaedy sebagai pemateri. Materi yang disampaikan berjudul pemuda dalam pengawasan Pemilu 2024, yang intinya mengajak pada pemuda untuk berkontrbusi aktif membantu Bawaslu dalam mengawasi Pemilu.(T08-Red)