Wisata  

Libur Nataru, Pengunjung Pantai Alam Indah Melonjak 50 Persen

TEGAL, smpantura – Objek wisata Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal, masih menjadi idola wisatawan domestik untuk berlibur. Hal itu terbukti dengan meningkatnya jumlah pengunjung hingga 50 persen di masa libur natal dan tahun baru (Nataru).K

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal, Dian Eka Kusumawardhani mengatakan, tingkat kunjungan PAI meningkat 50 persen di masa libur Nataru 2024.

Pada hari biasa, jumlah pengunjung berkisar 500-700 orang. Namun, saat libur Nataru 2024 pengunjung di PAI mampu tembus hingga sekitar 1.700 orang.

“Tren kenaikan pengunjung terjadi sejak tanggal 21 Desember 2024 lalu. Untuk jumlah pengunjung pada Kamis (26/12/2024) pukul 08.00 hingga 12.00 WIB mencapai 1.700 orang,” katanya.

Dian memprediksi, puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada malam pergantian tahun yakni 31 Desember 2024. Sebab, pada tahun 2023 lalu, jumlah pengunjung di malam pergantian tahun mampu mencapai sekira 3.000 orang lebih.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa melebihi tahun kemarin,” jelasnya.

Dian mengimbau kepada wisatawan yang akan berkunjung ke PAI untuk menjaga keamanan dan kebersihan. Sebab, cuaca ekstrem berpengaruh terhadap kondisi pantai Utara di wilayah Kota Tegal.

BACA JUGA :  Benowo Park Pemalang, Wisata Alam Bernuansa Tradisional Cocok Buat Liburan Lebaran

Sementara dari pantauan, wisatawan luar daerah mendominasi PAI yang terlihat dari banyaknya kendaraan plat kota seperti Jakarta, Cirebon, Bandung hingga Tulungagung, Jawa Timur.

Pada hari libur, wisatawan dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa. Sedangkan di hari biasa, tarif tiket masuk anak-anak Rp 3.000 dan dewasa Rp 5.000.

Sementara itu, Kepala Satuan Polairud Polres Tegal Kota, Iptu Susanto menjelaskan, pengamanan objek wisata di Kota Tegal terbagi menjadi beberapa titik, seperti PAI, Pantai Pulo Kodok, Batamsari, Pantai Komodo, Pantau Muarareja dan Bahari Waterpark.

Masing-masing personel disiagakan untuk memantau wisatawan karena adanya larangan berenang di tengah cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

“Sejak beberapa hari kemarin memang jumlah pengunjung relatif mengalami peningkatan. Kami monitoring secara rutin agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti orang tenggelam maupun gangguan keamanan dan ketertiban,” jelasnya. (T03_red)

error: