Menu Tutup

Waduk Cacaban Resmi Dibuka , Masyarakat Bisa Menikmati pemandangan dari Gardu Pandang

 

SLAWI, smpantura – Waduk Cacaban yang hampir dua tahun ini ditutup karena proses remedial atau perbaikan bendungan, mulai Rabu (26/10) resmi dibuka kembali untuk masyarakat.

Dibukanya objek wisata air ini disambut antusias oleh masyarakat,  termasuk pedagang yang menggantungkan hidupnya dari wisata tersebut.

Sejak Sabtu (22/10) lalu, pedagang mulai mengisi kiosnya dengan aneka barang dagangan, seperti makanan dan minuman. Ada 47 kios yang telah dibangun terpusat di area waduk . Letaknya di sebelah Barat dan Timur gardu pandang.

Pada soft laungching Rabu (26/10) lalu, sebagian besar kios tampak telah terisi. Sebagian besar menjajakan menu ikan goreng seperti wader dan mujaher. Ada pula menu kepiting goreng dan pecel.

Ya, ikan goreng dan pecel, sudah lama menjadi menu khas yang mudah dijumpai, jika kita berkunjung ke Waduk Cacaban.

Soft launching dihadiri Bupati Tegal Umi Azizah, Sekda Widodo Joko Mulyono, Kepala Dinas Kepemudaaan, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Akhmad Uwes Qoroni dan sejumlah tamu undangan dari Organisasi Perangkat Daerah serta organisasi lainnya .

Kepala Dinas Porapar Akhmad Uwes Qoroni mengatakan, soft launching yang dilaksanakan hari Rabu Kliwon itu, menjadi momen bersejarah, yang menandai diserahkannya operasional pemeliharaan dan keamanan waduk dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana kepada Pemkab Tegal.

“Untuk operasional pemeliharaan artinya Waduk Cacaban terutama di Kawasan dermaga terbuka untuk umum dan bisa dinikmati masyarakat,”jelas Uwes.

Dibukanya dermaga Waduk Cacaban, diharapkan bisa memberikan kontribusi positif. Masyarakat bisa berwisata dengan tetap menjaga waduk, sehingga tidak mengganggu fungsi waduk.

Tak hanya menikmati bangunan gardu pandang yang megah, di objek wisata ini, wisatawan juga bisa menikmati wisata di lingkungan sekitar, seperti menikmati naik perahu wisata sambil menebar benih ikan, atau singgah di empat pulau yang ada di waduk tersebut.

BACA JUGA :  Ditlantas Polda Jateng, Uji Coba ETLE Mobile Drone di Tol Adiwerna

Salah satunya di Pulau Kenanga. Di pulau tersebut, wisatawan bisa menikmati buah durian yang manis dan harum.

Uwes menyebutkan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya akan terus melakukan perbaikan agar pengunjung merasa aman dan nyaman, sehingga tempat tersebut benar-benar menjadi tempat “healing” yang menyenangkan dan mengesankan.

Di waduk itu juga akan dikembangkan wisata air. Saat ini sedikitnya ada 32 kapal wisata yang siap mengantar pengunjung menikmati pemandangan di Kawasan tersebut. Untuk wisata air naik perahu pengunjung akan dikenai tarif sebesar Rp 15.000/orang.

“Saat ini pengunjung bisa naik perahu, jangan takut karena perahu sudah memiliki pas kapal dan dioperasionalkan dengan menerapkan protokol keselematan. Perahu dilengkapi dengan jaket keselamatan,”sebutnya.

Tak hanya untuk wisata alam, tempat tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan peningkatan capacity building semua kalangan.

Bagi yang ingin berolahraga, di sekitar dermaga juga tersedia jogging track sepanjang 1,3 kilometer. Ke depan juga akan dilengkapi dengan camping ground yang terletak di sekitar jogging track.

Meski baru dibuka, Dinas Porapar telah menyiapkan paket wisata . Seperti paket Kenanga Island, dimana dari pukul 05.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB, pengunjung akan diajak menyaksikan matahari terbit (sunrise) di atas gardu pandang pada pukul 05.00WIB, dilanjutkan senam di area dermaga, jalan kaki menyusuri waduk, menaiki perahu sembari menebar benih ikan, dan mengunjungi Pulau Kenanga dan menikmati buah durian.

Uwes menyebutkan pengelolaan Waduk Cacaban dilakukan tanpa merusak aset disana. Bangunan tersebut masih dalam pemeliharaan sampai dengan Juni 2023.

Untuk tarif masuk ke objek wisata tersebut, lanjut Uwes, dihari libur (Sabtu dan Minggu) Rp 5 ribu per orang dewasa, dan untuk anak-anak Rp 4 ribu per orang. Sementara pada hari Senin sampai dengan Jumat untuk tiket dewasa sebesar Rp 4 ribu, dan anak-anak Rp 3.000.

BACA JUGA :  IBN Tegal Gelar Seminar Filsafat Pendidikan

Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Azizah, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, yang telah memfasilitasi proyek remedial Waduk Cacaban ini.

Setelah sekian lama, bahkan puluhan tahun bangunan bendungan Waduk Cacaban ini belum pernah direvitalisasi, dan kawasannya ditata secara keseluruhan.

Tentunya ini sangat menguntungkan dan membawa berkah, serta manfaat bagi masyarakat petani ataupun pelaku usaha pariwisata, khususnya warga sekitar yang mencari nafkah dan menggantungkan usahanya di Waduk Cacaban ini.

Umi juga meminta Disporapar selaku leading sector pengelola spot wisata dermaga, bisa mengelolanya dengan baik bersama-sama pelaku usaha lainnya.

Umi juga mengimbau agar kebersihan dan fisik bangunan selalu dijaga.

“Jaga kebersihannya, segera lakukan perbaikan jika ada fisik bangunan ataupun jaringan yang rusak. Jangan menunggu rusaknya banyak dulu baru diperbaiki. Mengingat dari pengalaman yang sudah-sudah, membangun jauh lebih mudah ketimbang memelihara,”kata Umi.

Terakhir, Umi berpesan kepada para pengusaha, investor, kiranya dengan dibukanya kawasan dermaga wisata ini bisa ditangkap sebagai sebuah peluang untuk membuka spot atraksi wisata air.

Seperti banana boat, jet ski, para sailing, trampolin air dan yang lainnya, termasuk penyelenggaraan event olah raga seperti ski air dan sebagainya.

Dengan itu tentunya Cacaban akan semakin menarik, dan citra kepariwisataan Kabupaten Tegal semakin terangkat.

Sementara itu, Kamisah (53) pedagang pecel yang berjualan di pujasera mengharapkan, agar di area kios sebelah Barat gardu pandang bisa lebih ramai pengunjung di banding area sebelah Timur.

“Di sebelah Timur kan ada gardu pandang, gazebo, dermaga, perahu wisata, otomatis pengunjung terpusat disana. Supaya area Barat lebih ramai, mungkin disini bisa diberi arena permainan,”sebutnya. (T04-Red)

Contact Us

error: