Slawi  

Lindungi Warga, PMI dan Relawan Sibat Pasang Alat EWS Banjir di Sungai Rambut

SLAWI, smpantura – Untuk melindungi  warga di Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dari dampak  banjir, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal bersama relawan  Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) memasang alat Early Warning System (EWS) banjir di Jembatan Sungai Rambut, Dukuh Bandungan Desa Kendayakan Kecamatan  Warureja, Selasa (17/9).

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto menyampaikan, alat EWS banjir dirancang untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di suatu wilayah. Pemasangan Alat EWS ini bagian dari Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) Pelatihan Sibat yang dilaksanakan pada 2022 lalu.

Dengan memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan pihak berwenang, alat ini dapat membantu mengurangi kerugian yang disebabkan oleh banjir dan meningkatkan upaya mitigasi bencana.

Dijelaskan olehnya, alat EWS ini memiliki tiga level  indikator tanda bahaya, yakni hijau, kuning dan merah.

“Level hijau  menandakan air sungai mulai naik tapi masih aman, sedangkan  kuning menandakan air sungai mulai bertambah tinggi status waspada, kemudian warna merah menandakan ketinggian air sudah diatas ambang batas, status awas, masyarakat untuk  segera mencari tempat aman bila terjadi banjir, status ini ditandai juga dengan bunyi sirine,” bebernya didampingi Kades Kendayakan.

BACA JUGA :  92 Kasus Kebakaran di Kabupaten Tegal, Ini Wejangan Kasatpol PP

Sunarto menuturkan,  dengan menggunakan CCTV, indikator bahaya pada alat EWS  bisa dikontrol dari jarak jauh . Demikian juga ketinggian air di sungai dapat terpantau.

Selanjutnya, rekaman indikator dan pantauan kondisi air dapat dibagikan ke posko penanggulangan bencana desa atau kecamatan.

Sunarto menambahkan, meskipun EWS banjir ini dipasang di Jembatan  Sungai Rambut Desa Kendayakan,  tapi informasinya bisa menyeluruh untuk lima desa yang rawan banjir.

Lima desa di Kecamatan Warureja yang rawan banjir adalah Desa Kendayakan, Desa Warureja, Desa Banjaragung, Desa Rangimulya dan Desa Sukareja. Kerawanan  terhadap bencana  inilah yang melatarbelakangi dibentuknya Sibat pada tahun 2022.

Sementara itu, Kades Kendayakan Sunarso menyampaikan terima kasih kepada PMI dan Sibat yang sudah melakukan pemasangan EWS banjir.

“Tentunya alat ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar untuk antisipasi bila terjadi banjir, “tuturnya.

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: