Slawi  

Masyarakat Tegal Tuntut Perbaikan di Sektor Pariwisata, Apa Saja Tuntutannya?

SLAWI, smpantura –  Gerakan Masyarakat Tegal Berdaukat ( GMTB) , Rabu (3/9) lalu melakukan audiensi dengan Forkopimda dan sejumlah kepala OPD Kabupaten Tegal di Aula Gedung DPRD Kabupaten Tegal.

Dalam audiensi tersebut mereka menyampaikan aspirasi yang meliputi enam sektor, salah satunya sektor pariwisata.

Ketua GMTB Nurkhisom menyampaikan delapan poin tuntutan terkait pariwisata di hadapan audiens.

Pemerintah daerah harus melakukan revitalisasi obyek wisata milik mereka, seperti Purwahamba Indah (Purin) dan Waduk Cacaban.

Tujuannya agar obyek wisata tersebut dapat beroperasi kembali dan meningkatkan pendapatan daerah serta UMKM.

Melakukan perawatan berkala pada semua obyek wisata di Kabupaten Tegal.

Memperhatikan cagar budaya dan kelestarian budaya yang dapat dijadikan obyek wisata religi.

Mengkaji ulang perihal tingginya tarif tiket OW Guci yang berdampak pada UMKM lokal.

Memberikan akses kemudahan keluar masuk Desa Guci tanpa retribusi tiket masuk OW Guci.

BACA JUGA :  Korban Pohon Randu Tumbang Dapat Bantuan dari Baznas

Mengkaji ulang tentang retribusi tiket, parkir dan pungutan lain di setiap wisata agar satu pintu.

Memberikan kompensasi dan ruang kepada warga sekitar obyek wisata untuk menaikan perekonomian.

Membentuk kawasan yang berbasis alam yang tidak merusak lingkungan seperti pembentukan kawasan geowisata.

Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menanggapi aspirasi masyarakat dengan menyampaikan bahwa pada tahun 2020 sampai 2022 pemerintah telah melakukan remedial dermaga Waduk Cacaban. Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp 40 miliar.

Sementara tahun ini, pemerintah sedang menjalin kerja sama pemanfaatan aset dengan pihak ketiga untuk menambah wahana di daya tarik wisata (DTW) Purin. Tahun 2026 akan ada penataan landscape senilai Rp 3 miliar.

error: