Misteri Goa Pesugihan dan Istana Gaib di Telaga Ranjeng

BREBES, smpantura – Telaga Ranjeng, selain dikenal dengan keindahannya, juga kental dengan berbagai cerita misteri.Hingga saat ini, Telaga yang berada di Kaki Gunung Slamet, di ketinggian 1.200 MDPL ini, masih menyimpan sederet misteri yang belum terkuak. Salah satunya, menyangkut ke dalaman dari dasar telaga ini.

Hawa mistis yang sangat kental, akan dirasakan saat pertama kali menginjakan kaki di Telaga Ranjeng, yang berada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah ini. Bahkan, hampir setiap pengunjung bisa merasakan hawa yang berbeda, saat memasuki kawasan telaga ini.

Misteri yang belum banyak diketahui, yakni keberadaan sebuah goa, di dalam kawasan Telaga Ranjeng. Namun goa yang terbentuk alami ini, banyak disalahgunakan oknum untuk mencari kekayaan dengan jalan pintas. Sehingga, goa ini dikalangan mereka, dikenal sebagai goa pesugihan.

Goa yang berada di sisi dalam hutan kawasan telaga ranjeng ini, memang jarang orang yang berani berkunjung. Ini karena diyakini memiliki energi supranatural yang sangat kuat. Bahkan, goa ini diyakini juga sebagai tempat bersemayamnya Mba Ranjeng.

Lalu siapa Mbah Ranjeng ini?

Masyarakat sekitar meyakini, Mbah Ranjeng, merupakan sosok mahluk kasap mata yang menjadi penguasa tertinggi Telaga Ranjeng. Mbah Ranjeng juga sebagai pemilik istana, yang konon berada di tengah telaga. Di Istana itu Mbah Ranjeng tinggal beserta ribuaan pengawal, yang bertugas menjaga Desa Pandansari. Keberadaannya, diyakini dapat memberikan isyarat datangnya berkah atau musibah di desa tersebut. Konon, sosok gaib itulah yang membuat telaga di Brebes ini diberi nama Telaga Ranjeng.

BACA JUGA :  Bertemu Kuntilanak Menimang Bayi Penunggu Gang

Meski kental dengan cerita mistis, tetapi Telaga Ranjeng selalu ramai dikunjung wisatawan. Nah bagi yang akan mengunjungi Kawasan Wisata Cagar Alam ini, perlu tahu akan pantangan di Kawasan Telaga Ranjeng.

Lalu, apa saja pantangannya?

Pertama, dilarang menangkap Ikan di Telaga Ranjeng. Konon bila hal ini dilanggar, dan nekat mengambil ikan walau satu ekor, maka tidak lama akan jatuh sakit, dan baru bisa sembuh setelah mengembalikan ikannya kembali ke Telaga Ranjeng.

Pantangan berikutnya, tempat keramat ini tidak diperkenankan berbuat maksiat atau pun berkata kotor. Menurut penjaga Telaga, dulu ada sepasang kekasih yang bermesraan melewati batas, dan sepulang dari tempat tersebut mereka mengalami kecelakaan.

Sejarahwan Kabupaten Brebes, Wijanarto mengatakan, selain memiliki sejarah tinggi, keberadaan Telaga Ranjeng ini, memang dipercaya masyarakat mempunyai kisah-kisah mistis. Bahkan, masyarakat percaya di Telaga Ranjeng dihuni banyak mahluk tak kasap mata. “Selain cagar budaya, Telaga Ranjeng ini menjadi ranah ibu kebudayaan yang dihormati warga sekitar, khususnya Desa Pandansari. Ini karena ada satu mitologi yang dipercaya masyarakat, terutama mitos ikan lele yang menjadi ikon Telaga Ranjeng,” ucapnya belum lama ini. (T07_red)

error: